Oleh: Rofa Yulia Azhar
Tanggal terbit: 23 Februari 2015
Kadang saya bertanya siapa sih orang menemukan plastik? Sebuah benda yang dipakai hanya beberapa saat saja, tetapi perlu waktu puluhan tahun untuk memusnahkannya. Konyol!
Tapi memang harus diakui. Plastik sangat banyak sekali gunanya. Tapi apakah sebanding dengan laju kerusakan ekosistem yang ditimbulkan?
Mari kita bahas bahaya plastik bagi lingkungan, melalui gambar-gambar di bawah ini:
1. Jumlah Sampah Plastik
Jumlah sampah plastik yang dihasilkan oleh Indonesia sekitar 3,4 juta ton di tahun 2014, atau itu artinya 3.400.000.000.000 kg. Banyak betul kan angka nolnya? Nah, jumlah sampahnya tentu lebih banyak dari itu. Sedangkan Cina, menghasilkan sekitar 3 kali lipat sampah plastik Indonesia.
Mirisnya, hampir 90% sampah tersebut mengapung di perairan. Mencemari air dan merusak ekosistem di sekelilingnya. Mengenaskan bukan? Jadi jika kiamat memang terjadi karena kesalahan manusia, maka yang paling memungkinkan sebagai penyebabnya adalah karena sampah plastik.
Ada tempat unik yang dinamakan great pacific garbage patch, yaitu tempat dimana sampah berkumpul di lautan pasifik karena terbawa arus laut.
2. Mereka yang Jadi Korbannya
Manusia yang jadi korban dari sampah plastik sih wajar saja karena manusia penyebabnya. Tetapi kalau mahluk lain yang jadi ikut-ikutan celaka karena sampah plastik kan enggak adil juga. Karena ternyata banyak sekali hewan, terutama di laut yang menjadi korban dari sampah plastik, eh salah, bukan sampah plastik. Tapi ini semua karena manusia juga.
3. Semua itu Bukan Solusi
Lalu apa yang telah kita lakukan untuk mencegah itu semua? Membakar sampah plastik? Tentu bukan solusi, karena pembakaran sampah plastik menyebabkan polusi di udara. Menggantinya dengan plastik yang mudah terurai? Tentu bukan solusi, karena klaim terurai dalam jangka waktu 6 bulan hanya dalam kondisi yang idea.
Lalu harus bagaimana?
Solusi sebenarnya adalah, kurangi dan hentikan penggunaan plastik!
Kadang saya bertanya siapa sih orang menemukan plastik? Sebuah benda yang dipakai hanya beberapa saat saja, tetapi perlu waktu puluhan tahun untuk memusnahkannya. Konyol!
Tapi memang harus diakui. Plastik sangat banyak sekali gunanya. Tapi apakah sebanding dengan laju kerusakan ekosistem yang ditimbulkan?
Mari kita bahas bahaya plastik bagi lingkungan, melalui gambar-gambar di bawah ini:
1. Jumlah Sampah Plastik
Jumlah sampah plastik yang dihasilkan oleh Indonesia sekitar 3,4 juta ton di tahun 2014, atau itu artinya 3.400.000.000.000 kg. Banyak betul kan angka nolnya? Nah, jumlah sampahnya tentu lebih banyak dari itu. Sedangkan Cina, menghasilkan sekitar 3 kali lipat sampah plastik Indonesia.
Mirisnya, hampir 90% sampah tersebut mengapung di perairan. Mencemari air dan merusak ekosistem di sekelilingnya. Mengenaskan bukan? Jadi jika kiamat memang terjadi karena kesalahan manusia, maka yang paling memungkinkan sebagai penyebabnya adalah karena sampah plastik.
Ada tempat unik yang dinamakan great pacific garbage patch, yaitu tempat dimana sampah berkumpul di lautan pasifik karena terbawa arus laut.
Sampah di Sungai Los Angeles
Great Pacific Garbage Patch
Mandi di Tengah Sampah Plastik
Manusia yang jadi korban dari sampah plastik sih wajar saja karena manusia penyebabnya. Tetapi kalau mahluk lain yang jadi ikut-ikutan celaka karena sampah plastik kan enggak adil juga. Karena ternyata banyak sekali hewan, terutama di laut yang menjadi korban dari sampah plastik, eh salah, bukan sampah plastik. Tapi ini semua karena manusia juga.
Bangkai Burung di Atol Midway
Bowerbird Australia yang Kepalanya Terjepit Bagian Tutup
Botol Plastik
Seekor Albatros yang Kepalanya Terjerat Hanger Pakaian
Kelomang Menggunakan Tutup Botol sebagai Cangkang
Penyu yang Terjebak oleh Sampah Plastik
Ikan Raja Laut yang di Dalam Perutnya Ditemukan Sampah Plastik
Lalu apa yang telah kita lakukan untuk mencegah itu semua? Membakar sampah plastik? Tentu bukan solusi, karena pembakaran sampah plastik menyebabkan polusi di udara. Menggantinya dengan plastik yang mudah terurai? Tentu bukan solusi, karena klaim terurai dalam jangka waktu 6 bulan hanya dalam kondisi yang idea.
Lalu harus bagaimana?
Solusi sebenarnya adalah, kurangi dan hentikan penggunaan plastik!
Waktu yang Digunakan untuk Mengurai Sampah
Mengatasi plastik ya harus mulai dibiasakan tidak menggunakan plastik. Misal gunakan Dus makanan dari kertas, bawa botol minum sendiri, menggunakan eco bag, dll.
BalasHapusIya pak/bu, menumbuhkan kesadaran adalah hal yang paling sulit. Sampai kita harus disadarkan oleh adanya bencana.
Hapus