Oleh: Rofa Yulia Azhar
Tanggal terbit: 1 Juli 2014
Catatan: LKS bertipe semi open
Indikator
Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan
siswa dapat:
Kognitif
1. Menjelaskan salah satu cara yang dapat
digunakan dalam menentukan ∆H reaksi
2. Menentukan nilai tetapan kalorimeter
klasik
3. Menentukan ∆H reaksi netralisasi HCl dan
NaOH dengan menggunakan kalorimeter klasik
Psikomotorik
1.
Merangkai alat percobaan kalorimeter klasik
2.
Mengaduk larutan di dalam kalorimeter klasik
3.
Mengukur suhu larutan dengan termometer
4.
Mengukur volum larutan dengan menggunakan silinder ukur
5.
Menggunakan pipet tetes
6.
Mematikan api pada pembakar spiritus
Apektif
1.
Bekerjasama dalam melaksanakan percobaan
2.
Disiplin ketika melaksanakan prosedur percobaan yang
telah dibuat
3.
Jujur ketika menuliskan data pengamatan hasil percobaan
4.
Positif terhadap kegagalan dari praktikum yang telah
dilakukan apabila hasil percobaan tidak sesuai harapan
Tujuan
Percobaan
1. Melakukan
percobaan untuk menentukan ∆H suatu reaksi dengan metode diskusi kelompok
2. Melakukan
percobaan untuk menghitung tetapan kalorimeter klasik
Pendahuluan
Penyerapan atau pelepasan kalor dari
sistem ke lingkungan atau yang dikenal sebagai reaksi endoterm dan eksoterm
yang menyertai suatu reaksi dapat diukur secara eksperimen. Meskipun sudah
dikenal ada beberapa macam perubahan entalpi tetapi yang akan kita hitung pada
praktikum kali ini adalah perubahan entalpi pada reaksi penetralan.
Keseluruhan energi yang dimiliki
oleh suatu sistem dalam keadaan tertentu disebut energi dalam (U). Energi dalam
tidak dapat diukur tetapi perubahannya dapat diukur. Jika perubahan itu
dilakukan pada tekanan tetap (sistem terbuka), perubahan energi dalam yang
terjadi dinamakan perubahan entalpi. Reaksi kimia pada umumnya dilakukan dalam
sistem terbuka. Oleh karena itu, pada setiap proses yang melibatkan perubahan
volume akibat tekanan tetap, ada kerja yang menyertai proses tersebut meskipun
kecil tetapi cukup berarti. Menurut Hukum Termodinamika I (Hukum Kekekalan
Energi):
Keterangan:
∆U = Perubahan energi dalam (J)
|
∆H = Perubahan entalpi (J)
|
q =
Energi kalor (J)
|
P = Tekanan (atm)
|
W = Kerja (J)
|
V = Volum (L)
|
H = Entalpi (J)
|
Alat yang digunakan untuk
menentukan ∆H suatu reaksi disebut kalorimeter. Kalorimeter sengaja dibuat dari
bahan-bahan isolator. Sehingga wadah dapat dianggap tidak menyerap energi kalor
pada saat reaksi berlangsung. Meskipun
sistem diusahakan terisolasi, tetapi ada kemungkinan sistem masih dapat
menyerap atau melepaskan kalor ke lingkungan, dalam hal ini
lingkungannya adalah kalorimeter sendiri (wadah logam, pengaduk dan termometer/sensor suhu) menyerap kalor, sehingga tidak semua kalor yang terjadi dapat terukur.
Jika kalorimeter juga terlibat dalam pertukaran kalor, maka besarnya kalor yang
diserap atau dilepas oleh kalorimeter (kapasitas kalorimeter, C) harus
diperhitungkan. Jumlah kalor yang dilepas atau diserap sebanding dengan massa,
kalor jenis zat, dan perubahan suhu. Hubungannya adalah sebagai berikut:
q = mc∆T
Keterangan:
q =
Energi kalor yang diserap atau dilepas (J)
m =
Massa zat (g)
c =
Kalor jenis (J/g 0C)
∆T = Perubahan temperatur (0C)
Sedangkan tetapan suatu
kalorimeter dapat ditentukan dengan menggunakan rumus dibawah ini:
C = qlepas-qserap/∆Tqlepas
C = m2c(T2-TC)-m1c(TC-T1)/TC-T1
Keterangan:
C =
Kapasitas kalor (J/0C)
T1 = Suhu air dingin (0C)
T2 = Suhu air panas (0C)
TC = Suhu campuran(0C)
Prinsip utama dalam perhitungan
entalpi menggunakan Asas Black yang berbunyi kalor yang diserap akan sama
dengan kalor yang dilepas selama reaksi berlangsung. Pada asas ini yang
dapat dihitung adalah kalor atau panas reaksi bukan entalpi reaksi, tetapi karena
proses reaksi ini dilakukan pada tekanan tetap, maka nilai kalor reaksi akan
sama dengan nilai entalpinya. Dengan demikian, jika panas atau kalor reaksi
dapat dihitung, maka secara otomatis nilai entalpi juga dapat ditentukan.
Sehingga kita dapat menentukan
perubahan entalpi suatu reaksi dengan menggunakan persamaan:
Qsistem = qserap
larutan+ qserap kalorimeter
Qsistem = mc∆T + C∆T
Pertanyaan
Pra Lab.
1. Mari mengingat kembali pelajaran yang telah
kalian pelajari pada pertemuan sebelumnya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan
di bawah ini: (skor 0-3)
a. Apa yang dimaksud dengan kalor?
b. Apa yang dimaksud dengan reaksi endoterm?
c. Apa yang dimaksud dengan reaksi eksoterm?
2. Percobaan kita kali ini adalah untuk
menentukan kalor reaksi suatu reaksi. Jalaskanlah apa yang kamu ketahui
mengenai kalor reaksi! (skor 0-1)
3.
Apa perbedaan yang terdapat pada
kalorimeter klasik dan kalorimeter bom? Gambarkan kedua alat tersebut dengan
dilengkapi penjelasan terhadap bagian-bagiannya! (skor 0-4)
Alat dan Bahan
Tabel
1. Daftar alat dan bahan yang diperlukan
No.
|
Alat/Bahan
|
Jumlah
|
No.
|
Alat/Bahan
|
Jumlah
|
1
|
Kalorimeter
klasik
|
1 set
|
7
|
Gelas Kimia 100 mL
|
4 buah
|
2
|
Termometer
|
1 buah
|
8
|
Akuades
|
100 mL
|
3
|
Silinderukur 100 mL
|
1 buah
|
9
|
HCl 1 M
|
50 mL
|
4
|
Stopwatch
|
1 buah
|
10
|
NaOH 1 M
|
50 mL
|
5
|
Pembakar Spiritus
|
1 buah
|
11
|
Kaki tiga
|
1 buah
|
6
|
Kasa
|
1 buah
|
Prosedur Percobaan
1. Penentuan tetapan kalorimeter
a.
Rangkailah alat seperti gambar di bawah ini:
Gambar 1. Rangkaian alat percobaan penentuan ∆H reaksi dengan kalorimeter
klasik
b.
Tambahkanlah air ke dalam celah kalorimeter secukupnya sampai
tidak ada ruang untuk udara pada kalorimeter.
c.
Masukkan 50 mL akuades dingin ke dalam kalorimeter.
d.
Aduklah kalorimeter. Catat suhu setiap menitnya.
Hentikan pencatatan suhu apabila telah didapatkan suhu yang konstan (jika suhu
selama tiga menit tidak ada perubahan itu artinya suhu dapat dikatakan
konstan).
e.
Suhu konstan yang telah didapatkan dinamakan T1. Perhatikanlah cara Anda
mengaduk kalorimeter, jauhkanlah tangan Anda agar tidak menyentuh logam pada
kalorimeter.
f. Selagi dilakukan pembacaan
terhadap prosedur di poin e, siapkan 50 mL akuades panas yang suhunya ± 400C
(T2).
g.
Tepat di menit selanjutnya setelah suhu konstan pada
akuades dingin didapatkan, masukkan akuades panas ke dalam kalorimeter yang
sudah berisi akuades dingin.
h.
Aduk terus kalorimeter, ukur suhunya setiap menit sampai diperoleh suhu yang konstan. Selanjutnya suhu konstan yang terukur dinamakan Tc.
2. Penentuan perubahan entalpi
penetralan
a.
Bersihkan alat kalorimeter yang yang
telah ditentukan nilai tetapan kalorimeternya
b.
Masukan 50 mL HCl 1 M ke
dalam kalorimeter.
c.
Aduklah kalorimeter. Catat suhu setiap menitnya.
Hentikan pencatatan suhu apabila telah didapatkan suhu yang konstan (jika suhu
selama tiga menit tidak ada perubahan itu artinya suhu telah konstan).
d. Tepat di menit selanjutnya setelah suhu konstan
didapatkan, tuangkanlah 50 mL NaOH 1 M ke
dalam kalorimeter.
e.
Aduk terus kalorimeter, ukur suhunya setiap menit sampai diperoleh suhu yang konstan.
Analisis
Data (skor 0-10)
1.
Penentuan tetapan kalorimeter
Vol. akuades
panas = ………………….
Vol. akuades
dingin = ………………….
Suhu akuades
panas = ………………….
Tabel
2. Pencatatan suhu akuades
dingin
No.
|
Menit ke-
|
Suhu
|
Tabel
3. Pencatatan perubahan suhu akuades campuran
No.
|
Menit ke-
|
Suhu
|
2.
Penentuan kalor netralisasi
Vol. HCl = ………………….
Vol.NaOH = ………………….
Tabel
4. Pecatatan suhu HCl
No.
|
Menit ke-
|
Suhu
|
Tabel
5. Pencatatan perubahan suhu campuran HCl dan NaOH
No.
|
Menit ke-
|
Suhu
|
Pertanyaan Post Lab.
1.
Tentukan tetapan kalorimeter dengan
langkah sebagai berikut: (skor
0-4)
a. Kalor yang diserap air dingin (q1),
∆T1 =
Tc-T1 = ………………………………………..
q1 =
mair dinginc∆T1 = ………………………………………..
b. Kalor yang dilepas air panas (q2),
∆T2 =
T2-Tc = ………………………………………..
q2 = mair panasc∆T2 = ………………………………………..
c. Kalor yang diserap kalorimeter (q3),
q3 = q2- q1 =
………………………………………..
d. Tetapan kalorimeter (C) dihitung dari rumus
C = q3/∆T1 =
………………………………………..
2.
Hitung kalor reaksi dengan
langkah-langkah sebagai berikut: (skor
0-4)
a. Perubahan suhu pada reaksi
pencampuran NaOH dan HCl
∆T =
Suhu tertinggi campuran – suhu konstan HCl
=
………………………………………..
b. Kalor yang diserap larutan (qlar)
qlar = mc∆T = ………………………………………..
b. Kalor yang diserap kalorimeter (qk)
qk = C∆T = ………………………………………..
c. Kalor yang dihasilkan sistem (qs)
qs = qlar + qk = ………………………………………..
d. Kalor yang dihasilkan untuk 1 mol larutan (∆H)
100 mL larutan 1
M = 0,1 mol
∆H = qs
/0,1 mol =
………………………………………..
3.
Berdasarkan nilai ∆H yang kalian
dapatkan dari perhitungan pada soal no. 2 maka reaksi berlangsung secara eksoterm
atau endoterm? Gambarkan grafik reaksinya! (skor 0-3)
4.
Bandingkan hasil penentuan ∆H dari
praktikum yang kalian lakukan dengan ∆H dari daftar yang ada di buku. Apakah
nilainya sama? Mengapa hal itu bisa terjadi? (skor 0-3)
Catatan
M = Molaritas = mol/L
Mol = massa zat/ massa molar (Mr)
c = kalor jenis air = 4,2 J/g0C (energi yang diperlukan untuk
menaikan suhu 1 gram air sebesar 10C)
C = kapasitas kalor = kalor yang diserap oleh wadah (dalam percobaan ini
wadah yang dimaksud adalah kalorimeter)
ρ = massa jenis (g/mL)
ρ air = 1 g/mL
0 komentar :
Posting Komentar
Ikutlah Berpartisipasi di www.RofaYuliaAzhar.com. Cukup dengan Memberikan Tanggapan atas Artikel Kami. Agar Kami dapat Meningkatkan Kualitas Artikel yang Kami Buat