Oleh: Rofa Yulia Azhar
Tanggal terbit: 8 Juli 2014
Dimulai
dengan pengakuan dosa yang pertama. Siapa ibu-ibu atau calon ibu-ibu yang
paling malas untuk membersihkan ikan?
Yupz…. Pasti malas. Bagaimana tidak, untuk membersihkan kamar saja godaan setannya banyak sekali apalagi membersihkan ikan. Yaik, pastinya yang paling susah waktu membersihkan ikan itu pada saat kita harus mencabuti bulunya satu-satu. Hehe…
Next….
Daging ikan berbeda dengan daging sapi atau daging ayam. Hal itu terjadi berdasarkan fakta-fakta yang mencengangkan yang saya temukan:
1. Berbeda dari tulisannya; ikan, ayam dan sapi.
2. Berbeda
dari rasa dan harganya. Ikan: Rp.25.000/Kg, Sapi: Rp.85.500/Kg, Ayam: Rp.25.000/kg.
Tetapi anda jangan tertipu dengan harga karena “capcay”-lah yang paling enak
rasanya (Dilaporkan berdasarkan survey terhadap diri sendiri. Ternyata dari
satu orang koresponden yaitu diriku sendiri menyatakan bahwa Capcay makanan
paling enak)
Catatan: Poin 1 dan 2 tidak dibacapun tidak mengapa. Intinya hanya satu poin
yaitu dipoin 3. Next…
3. Serat/otot pada daging ikan tersusun dari zat yang berbeda dari daging lainnya. Terutama amonia (dalam air pipis kita juga ada) atau amina, belerang, dan enzim-enzim lainnya.
Saya juga sempat terheran-heran ketika melihat orang
jepang yang memakan ikan tanpa dimasak dan hanya “dicuci” dengan cuka dan
ditambah saus-saus aneh bin ajaib (sempat juga mau coba, tapi hantu “sumpit’
masih membayang-bayangi).
Jawabannya:
Ternyata cuka yang bersifat asam itu menetralkan efek amis yang ditimbulkan aleh amonia yang secara koheren amonia itu bersifat basa. Kadang juga dibeberapa kebudayaan misalnya disuatu daerah nan permai dan berbudaya tinggi seperti Waterdance ikan itu selalu disajikan dengan kucuran air jeruk.
Ternyata cuka yang bersifat asam itu menetralkan efek amis yang ditimbulkan aleh amonia yang secara koheren amonia itu bersifat basa. Kadang juga dibeberapa kebudayaan misalnya disuatu daerah nan permai dan berbudaya tinggi seperti Waterdance ikan itu selalu disajikan dengan kucuran air jeruk.
Air
Jeruk = Cuka = Sifat Asam + Amonia = Makanan yang Yummy…..
Jadi igin makan pesmol ikan….
Alasan Lainnya kenapa ikan bau amis adalah karena ikan
yang biasa makan ikan yang ukurannya lebih kecil lagi. Karena mereka kanibal
maka Allah memberikan enzim pencernaan yang sangat efektif untuk mencerna
daging ikan yang telah dimakan.
Ketika ikan mati, enzim ini dengan binalnya masih saja
keluar dari sistem pencernaan tubuh si ikan yang sudah almarhum. Alhasil, enzim
itu malah menghancurkan ikan itu sendiri (Menyedihkan sekali nasib itu ikan,
seperti cerita jin dan jun).
Terakhir, ikan memiliki lemak
yang cukup banyak dibandingkan dengan ayam dan daging. Minyak itu mudah tengik.
Saya punya saran untuk kalian agar selalu membeli ikan
yang masih segar bugar. Teknik untuk memilih ikan:
1.
Sebelum memilih hati-hati jangan sampai salah membedakan antara daging ikan
dengan daging sapi atau daging ayam. Ingat ikan ada siripnya.
2. Ketika
memilih ikan lihat dahulu matanya. Karena mata itu dapat mengungkapkan seribu
maksud. Jika matanya bulat penuh berarti itu ikan turunan eropa. jika sipit
berarti turunan asia. Kalau matanya biru bisa dicurigai kalau itu
ikan sedang pakai lensa kontak.
Selain
usul yang tak berguna di atas (ya saya dari awal tahu itu tidak ada gunanya) saya
juga ingin menceritakan pengalaman saya waktu disuruh menggoreng ikan oleh
mamah. Karena tidak ada kunyit (malas sekali untuk menggalinya) jadi saya
menggunakan cuka sebagai penghilang bau amisnya.
Tentu saja dengan hati bahagia karena merasa telah berbakti pada orang tua dan nusa bangsa (padahal cuma goreng ikan saja). Saya merasa bisa membuat kejutan. Bayanganku “rasa ikannya pasti enak”. Setelah selesai menggoreng mamah datang.Dia langsung mencicipi lauknya.
Aku menunggu dengan rasakhawatir yang mencekam. Lalu….
“Rofa
geuningan laukna teu asin” (Hasil terjemahan: Rofa hebat sekali kamu. Rasanya
seperti rasa ikan goreng).
Baik aku akui, aku lupa memberi garam. Tapi hasil memuaskan. Cuka lebih efektif dari
kunyit ataupun bawang putih. Selamat mencoba!
Gambar Ikan Mujair
0 komentar :
Posting Komentar
Ikutlah Berpartisipasi di www.RofaYuliaAzhar.com. Cukup dengan Memberikan Tanggapan atas Artikel Kami. Agar Kami dapat Meningkatkan Kualitas Artikel yang Kami Buat