Oleh: Rofa Yulia Azhar
Tanggal terbit: 6 Januari 2015
Dikutip dari berbagai sumber dengan perubahan seperlunya. Sumber utama:
1. Yuk Gan Olahraga dengan Fisika
2. Teknik Dasar dalam Bermain Bola Basket
Fisika
Banyak orang tercengang mengapa dengan hanya melepasnya, bola dapat bergerak melengkung. Darimana bola mendapat kecepatannya? Apakah ini suatu “magic” atau sebuah mukjizat?
Jelas Bukan, ini fisika. Ingat Hukum Newton I (rumusnya ∑F = 0), bahwa benda yang sedang bergerak akan cenderung terus bergerak dan benda diam akan cenderung tetap diam. Hal ini kamu alami juga ketika kamu naik mobil dengan kelajuan tetap, lalu tiba-tiba ketika mobilnya mengerem mendadak badan kamu akan condong ke depan. Hal ini terjadi karena tubuh kamu sedang berusaha mempertahankan posisinya.
Nah, sama seperti itu, dalam lemparan Lay-Up, Bola yang dibawa lari oleh Pebasket mempunyai kecepatan sama dengan kecepatan Pebasket. Sehingga ketika genggamannya dilepas bola basket akan tetap meluncur ke atas tanpa usah kita dorong. Mengerti kan?
Dikutip dari berbagai sumber dengan perubahan seperlunya. Sumber utama:
1. Yuk Gan Olahraga dengan Fisika
2. Teknik Dasar dalam Bermain Bola Basket
1. Lemparan Lay-Up
Lay-up atau melangkah melayang adalah melangkah yang dilakukan dengan melayang untuk mendekati basket (keranjang), biasanya setelah lay-up dilanjutkan dengan tembakan kearah basket (keranjang) dengan tenaga yang sedikit sehingga seolah-olah bola itu diletakan ke dalam basket (keranjang).Fisika
Banyak orang tercengang mengapa dengan hanya melepasnya, bola dapat bergerak melengkung. Darimana bola mendapat kecepatannya? Apakah ini suatu “magic” atau sebuah mukjizat?
Jelas Bukan, ini fisika. Ingat Hukum Newton I (rumusnya ∑F = 0), bahwa benda yang sedang bergerak akan cenderung terus bergerak dan benda diam akan cenderung tetap diam. Hal ini kamu alami juga ketika kamu naik mobil dengan kelajuan tetap, lalu tiba-tiba ketika mobilnya mengerem mendadak badan kamu akan condong ke depan. Hal ini terjadi karena tubuh kamu sedang berusaha mempertahankan posisinya.
Nah, sama seperti itu, dalam lemparan Lay-Up, Bola yang dibawa lari oleh Pebasket mempunyai kecepatan sama dengan kecepatan Pebasket. Sehingga ketika genggamannya dilepas bola basket akan tetap meluncur ke atas tanpa usah kita dorong. Mengerti kan?
Lemparan Lay-Up 1
Lemparan Lay-Up 2
2. Hang Time
Waktu menggantung umumnya mengacu pada berapa lama sesuatu tetap di udara. Dalam basket, lamanya waktu pemain tetap di udara setelah melompat, baik untuk membuat slam dunk, lay-up atau melompat untuk menembak. Fenomena hang time membuat pebasket seolah-olah terbang. Namun ada fisika dibalik itu semua. Hang time dimanfaatkan oleh pebasket untuk mengecoh lawan yang hendak memblok mereka dalam menyarangkan bola ke keranjang.
Fenomena Hang Time termasuk ke dalam gerak parabola. Hal inilah yang membuat kamu dapat melayang di udara lebih lama. Agar kamu dapat melakukan Hang Time yang lama maka kamu harus meloncat ke depan membentuk sudut 450. Sudah bisakah kamu menghitung benda yang bergerak parabola?
Gerak Parabola pada saat Hang Time
Rumus Gerak Parabola
Pada ilustrasi di bawah (Gambar Hang time 1) dilukiskan pemain yang melompat melakukan hang time. Gerakan pemain ini berusaha di blok oleh lawannya. Kebanyakan pemain akan melepas bola ketika ia naik (A) atau di titik puncaknya (B). Michael Jordan atau Kobe mampu melepas bola di A, B atau C. Lama waktu untuk mencapai titik C sekitar 0.6 detik, sedangkan lamanya pemain lawan melakukan hang time (tanpa berlari) menurut lawannya adalah 0.5 detik. Jadi jika pebasket melepas tembakan di C maka lawan tidak akan punya waktu untuk membloknya sehingga dengan mudah Kobe menyarangkan bola ke keranjang.
Hang Time 1
Hang Time 2
3. Dribble (Menggiring Bola)
Menggiring bola adalah suatu usaha untuk membawa bola menuju ke daerah lawan. Permainan basket boleh membawa bola lebih dari satu langkah, asalkan bola sambil dipantulkan, baik dengan berjalan maupun dengan berlari. Dribble dapat dilakukan denga tangan kanan atau tangan kiri secara bergantian, tetapi tidak boleh dengan kedua tangan secara bersamaan.
Pada dasarnya dribble hanya mengaplikasikan Hukum III Newton tentang aksi reaksi. Saat pebasket melepaskan bola ke tanah, gaya gravitasi menarik benda ke lantai. Ketika bola bertumbukan dengan lantai, bola memberikan gaya pada lantai (gaya aksi). Sebagai akibatnya lantai memberikan reaksi melawan gaya aksi ini. Gaya yang diberikan lantai ini disebut gaya reaksi yang besarnya sama dengan gaya aksi. Gaya reaksi inilah yang menyebabkan bola memantul lagi ke atas. Namun karena sebagian energi bola terserap lantai maka bola pantul tidak dapat mencapai ketinggian semula. Maka pebasket memberikan dorongan kembali pada bola sebagai ganti dari energi yang terserap itu. Mudah dimengerti kan?
Deribble 1
Deribble 2
Deribble 3
4. Gerakan Pivot
Pivot merupakan gerakan yang berfungsi untuk melindungi bola dari rebutan lawan. Gerakan pivot dilakukan dengan memutar badan ke segala arah dengan salah satu kaki sebagai tumpuan (poros). Pivot harus mahir dilakukan oleh pemain yang berpostur tinggi yang ditempatkan dekat ring basket agar mudah melakukan tembakan. Dengan gerakan pivot, seorang pemain dapat mencari peluang untuk mengoper bola, menggiring, atau melakukan tembakan. Masih belum mengerti? Coba perhatikan gambar di bawah ini:
Pivot 1
Gerakan pivot jika dijelaskan dengan fisika maka akan sangat kompleks sekali. Ada gaya gesek, berat benda dan juga momentum. Yang akan kita bahas kali ini hanya untuk masalah berat. Perlu kalian ketahui jika berat dan massa itu berbeda. Berat itu dipengaruhi gaya gravitasi sedangkan masa itu tidak dipengaruhi.
Seseorang yang melakukan pivot sebenarnya sangat memanfaatkan massa tubuhnya. Mengapa tidak, seorang pebasket profesional di Amerika bisa mempunyai massa badan antara 130-160 Kg. Ini sama dengan 3 karung beras berukuran besar yang ditumpuk. Perlu energi yang sangat besar sekali untuk menggeser orang dengan masa sebesar itu bukan?
Pivot 2
5. Lucky Shot
Apakah kamu tahu apa itu lucky shot? Lucky shot adalah tembakan ke arang ring yang dilakukan pada jarak yang sangat jauh sekali. Jarak bisa lebih dari setengah lapangan bola basket. Mengagumkan bukan? Maka itulah tembakan ini dinamakan Lucky Shot. Karena dirasa tidak mungkin dilakukan tanpa adanya keberuntungan. Padahal ini bisa
Lucky Shot 1
Dalam melakukan lemparan bebasnya dari jarak sekitar 4,5 meter, Michael Jordan sering membuat bola berputar dengan backspin (lihat gambar lucky shoot 2). putaran backspin dapat menjinakkan bola ketika menumbuk papan penyangga keranjang basket. Saking jinaknya, setelah memantul dari papan ini bola seperti kehilangan kecepatannya dan jatuh masuk dalam bola secara manis.
Lucky Shot 2
Ketika bola yang berputar dengan backspin ini menumbuk papan penyangga keranjang, maka timbulah gaya gesekan antara bola dan papan itu. Gaya gesekan ini arahnya vertikal ke atas berlawanan dengan arah komponen vertikal dari kecepatan bola. Gaya gesekan ini menghambat lajunya bola. Bukan itu saja gaya gesekan juga mengurangi putaran bola (Gambar 2). Pengurangan kecepatan (baik lajunya maupun kecepatan putarnya) ini berakibat bola bergerak lambat dan menjadi jinak. Akibatnya bola dapat secara perlahan jatuh dalam keranjang. Hal ini tidak terjadi pada bola yang berputar dengan forward-spin. Pada bola ini gesekan akan mempercepat gerakan bola sehingga bola terpantul keras, liar dan tidak mau masuk keranjang (Gambar 3).
Mungkin untuk saat ini hanya itu yang bisa saya jelaskan. Semoga bermanfaat. Baca kembali artikel kami di tulisan selanjutnya.
0 komentar :
Posting Komentar
Ikutlah Berpartisipasi di www.RofaYuliaAzhar.com. Cukup dengan Memberikan Tanggapan atas Artikel Kami. Agar Kami dapat Meningkatkan Kualitas Artikel yang Kami Buat