Oleh: Rofa Yulia Azhar
Tanggal terbit: 20 November 2014
Media Pembelajaran Mind Map
dalam Kegiatan Belajar-Mengajar
Pentingnya Media Pembelajaran
Media pembelajaran berperan seperti garam dalam semangkuk
sayur. Jika sayur tersebut tidak ditambahkan garam maka rasanya akan terasa
hambar. Tetapi sebaliknya, jika jumlah garam yang ditambahkan dalam semangkuk
sayur terlalu banyak maka sayur itu rasanya pangset
(terlalu asin), tetap tidak enak.
Begitu juga dengan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
Guru harus menggunakan media pembelajaran agar materi-materi yang diajarkan oleh
guru dapat dipahami siswa dengan mudah. Media pengajaran digunakan dalam rangka
mempertinggi mutu proses kegiatan belajar-mengajar.
Edgar Dale (1969: 180) menyusun kerucut pengalaman yang berisi panduan penggunaan media
pembelajaran yang paling sesuai untuk siswa. Dale
mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat memberikan banyak manfaat
asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa
tetap merupakan elemen paling penting dalam sistem pendidikan modern saat ini.
Perhatikan kerucut pengalaman Edgar Dale di bawah ini:
Gambar 1.
Kerucut pengalaman Edgar Dale
Bila merujuk pada kerucut Dale di atas, dapat disimpulkan
apabila konsep yang disampaikan dengan media pembelajaran yang dapat
menghadirkan pengalaman langsung lebih mudah dipahami dan diingat siswa
dibandingan konsep yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran yang
bersifat simbol. Seperti: teori, rumus atau pernyataan.
Media Pembelajaran Mind
Map
Mind map dalam bahasa Indonesia berarti
peta pikiran (dari kata mind =
pikiran, dan map = peta). Mind map adalah salah satu media pembelajaran yang menonjolkan
teknik mencatat dengan mengandalkan sisi kreativitas sehingga efektif dalam
memetakan pikiran (Tony Buzan dan Barry, 2004). Mind map mulai dikembangkan pada tahun 1970-an.
Mind map
merupakan teknik penyusunan catatan demi membantu siswa menggunakan seluruh
potensi otak agar optimum. Caranya, menggabungkan kerja otak bagian kiri dan
kanan. Metode ini mengajarkan untuk mencatat tidak hanya menggunakan gambar
atau warna. Tony Buzan mengemukakan your
brain is like a sleeping giant, hal itu disebabkan 99% kehebatan otak
manusia belum dimanfaatkan secara optimal. Dengan metode mind map siswa dapat meningkatkan daya ingat hingga 78%.
Tabel 1. Tabel
pengunaan otak pada mind map
No.
|
Kinerja
|
|
Otak Kanan
|
Otak Kiri
|
|
1
|
Tulisan
|
Warna
|
2
|
Hubungan penulisan
|
Gambar
|
3
|
Hubungan antar kata
|
Dimensi
|
Teknik ini dikenal juga
dengan nama radiant thinking. Sebuah mind map memiliki sebuah ide atau kata
sentral, dan ada 5 sampai 10 ide lain yang keluar dari ide sentral tersebut. Mind Map sangat efektif bila digunakan
untuk memunculkan ide terpendam yang kita miliki dan membuat asosiasi di antara
ide tersebut. Mind map juga berguna
untuk mengorganisasikan informasi yang dimiliki. Bentuk diagramnya yang seperti
diagram pohon dan percabangannya memudahkan untuk mereferensikan satu informasi
kepada informasi yang lain.
Teknik mencatat melalui peta
pikiran (mind map) ini dikembangkan berdasarkan bagaimana cara otak
bekerja selama memproses suatu informasi. Selama informasi disampaikan, otak
akan mengambil berbagai tanda dalam bentuk beragam, mulai dari gambar, bunyi,
bau, pikiran, hingga perasaan. Selanjutnya melalui pembuatan mind map,
informasi tadi direkam dalam bentuk simbol, garis, kata, dan warna. Mind map yang
baik akan dapat menggambarkan pola gagasan yang saling berkaitan pada
cabang-cabangnya.
Cara Membuat Mind
Map
Alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat mind map:
- Kertas kosong tak bergaris ukuran A4 atau A3.
- Pulpen, pensil atau spidol minimal dengan tiga warna berbeda.
Membuat mind map membutuhkan
imajinasi atau pemikiran, adapun cara pembuatan mind map adalah sebagai berikut:
- Tentukanlah terlebih dahulu gagasan utama dan gagasan pendukung dari mind map yang akan kamu buat.
- Tulisakanlah gagasan utama pada bagian tengah kertas kosong. Berikan pembeda seperti warna, ukuran tulisan, simbol atau bentuk lainnya untuk membedakannya dengan gagasan pendukung.
- Buatlah gagasan pendukung di sekeliling gagasan utama. Gunakan warna, ukuran tulisan, simbol, gambar atau bentuk lainnya yang membedakan antara satu gagasan dengan gagasan lainnya.
- Hubungan gagasan utama daengan gagasan-gagasan pendukung dengan menggunakan garis melengkung.
- Tambahkanlah kata penghubung pada setiap garis yang menghubungkan gagasan utama dengan gagasan pendukung.
Gambar 2. Contoh mind
map
(sumber: https://amfab.wordpress.com/2008/04/03/mind-mapping-dengan-topik-surat/)
0 komentar :
Posting Komentar
Ikutlah Berpartisipasi di www.RofaYuliaAzhar.com. Cukup dengan Memberikan Tanggapan atas Artikel Kami. Agar Kami dapat Meningkatkan Kualitas Artikel yang Kami Buat