Oleh: Rofa Yulia Azhar
Tanggal terbit: 20 November 2014
Jobdesk Kepala Sekolah
Jobdesk Wakasek Kurikulum
Selain komponen keselamatan yang tertulis di atas, pengurus dan guru mata pelajaran harus mempunyai kemampuan dasar dalam melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan, kemampuan menggunakan tabung pemadam kebakaran dan kemampuan dalam mengontrol situasi dan kondisi siswa jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sampai saat ini, kesadaran stake holder dunia pendidikan dalam pembangunan laboratorium IPS
masihlah sangat kurang. Kebanyakan orang berpikir, IPS merupakan pelajaran
teori yang berisi wacana-wacana saja tanpa perlu adanya praktikum. Padahal itu
salah besar. IPS sebagai salah bagian dari ilmu pengetahuan tentu saja
berlandaskan pada fenomena-fenomena alam yang konkret dan bisa dibuktikan
keilmiahannya.
Meskipun pembangunan laboratorium IPS di sekolahan sampai
saat ini bukanlah hal yang wajib (tidak seperti lab IPA), tetapi dimulai dari
sekarang harus mulai digalakkan kesadaran akan pembangunannya. Sehingga istilah
praktikum bukan hanya terkenal di IPA, tapi menjadi bagian tidak terpisahkan
juga dari mata pelajaran IPS.
Pada umumnya, konsep pengelolaan lab IPS tidak berbeda jauh
dengan lab IPA. Bahkan bisa dikatakan sangat mirip. Kompetensi-kompetensi yang
harus dimiliki oleh seorang guru IPS dalam mengelola laboratorium IPS
menyangkut kemampuan membuat SOP (standar operasional prosedur) dan
mematuhinya, memahami job desk dalam
setiap susunan organisasi, memiliki kemampuan dalam pendayagunaan media
pembelajaran serta memiliki pengetahuan akan keselamatan di dalam ruang lab.
Selain kemampuan tersebut, sarana dan prasarana yang
dimiliki oleh laboratorium IPS harus cukup memadai agar dapat menunjang
kegiatan belajar-mengajar secara optimal. Sarana dan prasarana tersebut
meliputi: bangunan fisik, media pembelajaran, alat belajar, tempat penyimpanan
media pembelajaran dan komponen keselamatan.
A. SOP Pengelolaan Laboratorium IPS
Aturan paling mendasar dalam
pengelolaan laboratorium IPS adalah dengan terlebih dahulu membuat Standar
operasional prosedur laboratorium IPS (selanjutnya disingkat SOP). SOP ini
adalah suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk yang
mengikat. Hal ini mencakup hal-hal yang memiliki suatu prosedur pasti atau
terstandardisasi tanpa kehilangan keefektifannya. SOP
berisi atau memuat hal-hal teknis yang menyangkut aturan sederhana pelaksanaan pengelolaan
laboratorium IPS.
Tujuan dibuatnya SOP:
- Sebagai pedoman dalam menjalankan fungsi suatu organisasi sesuai dengan tujuannya.
- Menjaga konsistensi dan kinerja pengurus suatu organisasi.
- Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari para pengurus yang terkait.
- Menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan, kegagalan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi dalam menjalankan fungsi suatu sistem organisasi
- Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan terhadap tugas dan wewenang.
- Mengevaluasi hambatan dan kendala yang ditemukan dalam menjalankan suatu organisasi.
B. Desain Ruang Laboratorium IPS
Idealnya, rasio minimum luas
ruang laboratorium 2,4 m2 per
peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20
orang, luas minimum ruang yang diperlukan adalah 48 m2 termasuk ruang penyimpanan dan persiapan min. 18 m2,
dengan lebar min. sebesar 5 m.
Secara garis besar, hal-hal yang harus diperhatikan dalam desain
ruang laboratorium IPS adalah sebagai berikut:
- Tahan gempa. Rancang bangun lab IPS harus mempertimbangkan aspek ketahanan bangunan terhadap guncangan dan tekanan angin.
- Terletak pada daerah yang terhindar dari banjir (seperti di lantai atas).
- Terdapat jendela yang dilengkapi tirai yang memungkinkan cahaya masuk.
- Terdapat pintu besar (memiliki dua buah daun pintu) yang dibuka ke arah luar.
- Memiliki ventilasi yang memadai.
Gambar 1. Contoh desain
ruang laboratorium IPS
C. Struktur Organisasi Laboratorium IPS
Struktur organisasi lab. IPS adalah suatu susunan dan
hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada organisasi laboratorium
IPS dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di
harapakan dan di inginkan.
Gambar 2. Contoh struktur organisasi
pengurus laboratorium IPS
Jobdesk Kepala Sekolah
- Memilih koordinator lab. IPS.
- Membimbing, memotivasi, memantau dan mengevaluasi kinerja pengurus lab. IPS.
- Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium IPA.
Jobdesk Wakasek Kurikulum
- Berkoordinasi dengan kepala laboratorium untuk menyusun program kegiatan pembelajaran di laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan.
- Bekerjasama dengan kepala lab IPS untuk menjamin kelancaran kegiatan belajar mengajar di lab IPS.
Jobdesk Wasarpras
- Berkoordinasi dengan kepala lab untuk menyusun program pengadaan sarana dan prasarana di dalam laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan.
- Bekerjasama dengan kepala lab IPS untuk menjamin kelancaran kegiatan belajar mengajar di lab IPS.
Jobdesk Kepala Lab. Sekolah
- Berkoordinasi dengan wakasek kurikulum, wasarpras dan dengan koordinator lab. IPS untuk menyusun program kerja di dalam laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan.
- Bekerjasama dengan kepala lab untuk menjamin kelancaran kegiatan belajar mengajar di laboratorium IPS.
Jobdesk Kepala Lab. IPS
- Mengkoordinir guru mata pelajaran IPS (ekonomi, geografi, sejarah, dll) dalam membuat jadwal praktikum di laboratorium.
- Mengusulkan kepada kepala sekolah dan kepala lab sekolah untuk pengadaan alat/bahan IPS berdasarkan matrikulasi yang dibuat oleh guru mata pelajaran IPS.
Jobdesk Guru Mata Pelajaran
- Melaksanakan pembelajaran berbasis praktikum di ruang lab IPS.
- Mengajukan daftar alat/bahan yang diperlukan kepada laboran untuk praktikum maksimal tiga hari sebelum pembelajaran praktikum dilaksanakan.
Jobdesk Laboran
- Mengerjakan administrasi tentang alat/bahan yang ada di lab IPS secara berkelanjutan.
- Mempersiapkan dan menyimpan kembali alat/bahan yang digunakan dalam pembelajaran.
- Bertanggungjawab atas kebersihan alat dan ruang laboratorium beserta perlengkapannya.
D. Kelengkapan Ruang Laboratorium IPS
Kelengkapan ruang laboratorium IPS terdiri dari:
1. Sarana dan Prasarana Pendukung Kegiatan
Belajar-Mengajar
Alat pendukung kegiatan
belajar-mengajar terdiri dari:
- Ruang laboratorium yang berfungsi sebagai ruang kerja siswa dalam melakukan praktikum. Berisi: meja demonstrasi yang berfungsi juga sebagai meja guru beserta kursinya, meja siswa beserta kursinya, papan tulis, sambungan listrik, bak cuci dan alat kebersihan.
- Ruang persiapan merupakan tempat menyimpan alat peraga pendidikan atau media pembelajaran yang sering digunakan dalam praktikum
- Gudang laboratoium untuk menyimpan kelebihan alat peraga atau untuk menyimpan alat peraga yang rusak untuk selanjutnya diperbaiki.
2. Alat Peraga Pendidikan
Biasanya dalam laboratorium IPS disimpan atau disediakan
berbagai alat peraga pendidikan dalam bentuk dua atau tiga dimensi (visual dan
radio) seperti:
- Gambar-gambar dinding (pakaian adat, alat rumah tangga dan setiap suku di Indonesia atau dunia).
- Foto-foto peristiwa bersejarah atau tokoh sejarah (Indonesia atau Dunia).
- Peta-peta sejarah, geografis (informasi fisik bumi, sumber-sumber alam, ekonomi, mineral), peta dinding (informasi batas politik antar negara).
- Karya grafis (bentuk gambar grafik, bagan diagram) yang memuat informasi tentang penduduk (bangsa-bangsa atau kelompok etnis, ekonomi, sumber alam, agama, politik, sosial, sejarah (peristiwa ditempatkan dalam bagan atau poros bagan).
- Model bentuk tiga dimensi seperti model candi, model arca, model batuan, dll.
- Karya kerajinan (craft work) dalam visual tiga dimensi berupa model patung tokoh sejarah dari tanah liat, peta timbul dan sebagainya. Dalam laboratorium IPS ini model-model dapat dibuat oleh mahasiswa sendiri di bawah bimbingan guru. Bahan-bahan yang digunakan tidak saja dari tanah liat (lempung), tetapi juga malam berwarna (lilin), plastisin (dari bahan plastik mirip tanah liat tetapi tetap lunak), paper mache (bubur kertas dari koran-koran bekas). Dari bahan-bahan tersebut dapat dibuat juga diorama atau model-model lain sesuai dengan kebutuhan pengajaran IPS yang dikehendaki.
- Di laboratorium dapat disimpan dan digunakan juga peralatan elektronik audio seperti radio kaset, peralatan audio visual proyektor film, film layar lebar (screen). Kaset dan film setiap waktu dapat diputar untuk didengar dan dilihat, misalnya, pidato-pidato bersejarah, lagu-lagu perjuangan atau lagu-lagu rakyat, film tentang peristiwa bersejarah atau film sejarah, film berita tentang kehidupan, ekonomi, sosial, politik suatu masyarakat tertentu.
Laboratorium
IPS bukan gudang untuk menyimpan semua benda tersebut di atas. Seperti halnya
dengan perpustakaan, laboratorium ini adalah salah satu sumber belajar bagi
siswa dan oleh karena itu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam
perencanaan strategi dan proses pembelajaran IPS.
E. Administrasi Laboratorium IPS
Administrasi yang harus dipenuhi dalam pengelolaan
laboratorium IPS adalah sebagai berikut:
1. Buku Inventarisir
Buku inventarisir merupakan daftar yang memuat
semua barang milik lab IPS yang dipakai dan ada hubungannya dengan kegiatan
praktikum di dalam lab. Inventarisir dilakukan minimal sekali/semester.
Gambar 3. Format penulisan
buku inventarisir
2. Kartu Peminjaman Alat dan Bahan
Kartu peminjaman alat dan bahan berisi daftar
alat/bahan yang diperlukan oleh suatu kelompok atau oleh guru yang bersangkutan
untuk melakukan sekali praktikum dan ditujukan kepada laboran. Pencatatan di
kartu peminjaman alat dan bahan dilakukan setiap akan melakukan praktikum.
Gambar 4. Format kartu
peminjaman alat dan bahan
3. Buku Catatan Harian Pelaksanaan Praktikum
Buku catatan harian lab. merupakan buku yang berisi daftar
kegiatan praktikum yang dilakukan di dalam lab. Pencatatan di buku catatan
harian lab. dilakukan secara rutin dari hari ke hari.
Gambar 5. Format buku
catatan harian pelaksanaan praktikum
4. Label Informasi Alat/Bahan
Label berisi informasi mengenai nama suatu
alat/bahan beserta informasi-informasi singkat lainnya yang dibutuhkan. Label
dicantumkan pada alat/bahan yang terdapat di ruang laboratorium.
Gambar 6. Format penulisan
label informasi alat/bahan
5. Program Semester Laboratorium
Program semester laboratorium berisi daftar
praktikum yang akan dilakukan di dalam laboratorium dalam kurun waktu satu
semester. Program semester laboratorium dibuat dalam ukuran kertas minimal A2
dan ditempel di dalam ruang laboratorium.
Gambar 7. Format penulisan label informasi alat/bahan
F. Penyimpanan Alat dan Bahan
Prinsip-prinsip utama dalam penyimpanan alat dan bahan di
dalam ruang laboratorium IPS adalah sebagai berikut:
- Carta-carta tidak boleh digulung atau dilipat, melainkan harus disimpan dalam lemari khusus yang disebut sebagai lemari carta
- Peta disimpan digulung dan dimasukkan dalam lemari khusus
- Bahan sehabis pakai disimpan dalam lemari tertutup.
- Model-model dan juga hasil kerajinan tangan berbentuk tiga dimensi disimpan dalam lemari kaca.
- Barang-barang bersejarah yang berbentuk dua dimensi seperti teks pidato, potongan koran, dll disimpan dalam figura kaca.
- Jika ada beberapa barang yang memungkinkan untuk disimpan secara bertumpuk, maka barang yang paling berat dan besar ukurannya selalu disimpan di tempat paling bawah.
G. Komponen Keselamatan
Komponen keselamatan yang wajib tersedia di dalam lab IPS
adalah sebagai berikut:
- Jas lab
- Kacamata pelindung
- Masker
- Sarung tangan
- Tabung pemadam kebakaran
- Kotak P3K
Selain komponen keselamatan yang tertulis di atas, pengurus dan guru mata pelajaran harus mempunyai kemampuan dasar dalam melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan, kemampuan menggunakan tabung pemadam kebakaran dan kemampuan dalam mengontrol situasi dan kondisi siswa jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Katherine C.
Mayhew, Anna C. E. 2008. The Dewey School:
The Laboratory School of The University
of Chicago. University of Chicago: Read Books.
Molenda
et.al. 1996. Instructional Technology and
Media for Learning. New York: San Jose Publication.
Muhammad
Numan Somantri. 2001. Menggagas Pembaharuan
Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Peter S.
Green. 1975. The Language Laboratory in School,
Performance and Prediction: an Account of The York Study. Oliver &
Boyd.
Supardi &
Widiastuti. 2012. Pemanfaatan
Laboratorium IPS. Jogjakarta: UNY.
0 komentar :
Posting Komentar
Ikutlah Berpartisipasi di www.RofaYuliaAzhar.com. Cukup dengan Memberikan Tanggapan atas Artikel Kami. Agar Kami dapat Meningkatkan Kualitas Artikel yang Kami Buat