Tanggal terbit: 7 Maret 2014
Sumber: BSNP
Penilaian
Autentik
Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber sebagaimana
tertulis dalam Materi Pelatihan Guru
Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: (1) American Library Association mendefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur
kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang
relevan dalam pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan penilaian
autentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan
pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan
penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang
mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas
pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel,
memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama
melalui debat, dan sebagainya.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat
terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai
dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu
menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka
mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian
autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual,
memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat
relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan
instrumen asesmen yang memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik
untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya
dalam bentuk tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei,
projek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas.
Penilaian autentik adalah penilaian
kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek.
Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai
proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai
dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus,
hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang
ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya
pada proses dan hasil pembelajaran.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan
oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment),
atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan
sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar
Penilaian Pendidikan.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang
dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui
observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian
antar teman. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau
penugasan. Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan
penilaian portofolio.
Menurut Grant (1990), suatu Penilaian
dikatakan autentik jika Penilaian itu memeriksa/menguji secara langsung perbuatan atau prestasi peserta didik
berkaitan dengan tugas intelektual yang layak. Sejalan dengan pendapat
tersebut, suatu penilaian dinyatakan autentik apabila penilaian itu melibatkan
peserta didik pada tugas-tugas yang bermanfaat, penting, serta bermakna (Hart,
1994). Penilaian seperti ini terlihat sebagai aktivitas pembelajaran, yang
melibatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi serta koordinasi tentang
pengetahuan yang luas.
Penilaian autentik menyerukan peserta ujian
untuk mempertunjukkan kemampuan dan keterampilan spesifik, dengan menerapkan
pengetahuan dan keterampilan yang mereka sudah kuasai (Stiggins, 1987). Penilaian autentik, yang meliputi tes
tertulis (paper and pencil tes),
kinerja (performance assessment),
penugasan (project assessment), Assesmen hasil karya (product assessment),
pengumpulan kerja siswa (portofolio).
a. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan bentuk Penilaian
yang digunakan dengan menyajikan sejumlah pertanyaan dan menggunakan jawaban
tertulis sebagai bukti tingkat
pencapaian pengetahuan, kompetensi, pemahaman dan sikap siswa secara
perorangan.
Pertanyaan yang dikembangkan sebagai bukti
pencapaian kompetensi dan sikap yang berbentuk
pertanyaan dengan jawaban singkat
atau panjang, betul – salah, menjodohkan, pilihan ganda, skala likert, kuisioner,
dan refleksi diri. Begitu pula bentuk jawaban siswa, tidaklah selalu harus
menulis jawabannya, kadang-kadang siswa menanggapi dengan centang, garis,
gambar, diagram dan coretan lain di atas bahan cetakan. Alat tulisnya pun tidak
terbatas pada pensil, dan kertas, melainkan bisa pula menggunakan crayon atau
kapur di papan tulis. Bahkan seiring dengan kemajuan teknologi, siswa dapat
memberikan responnya melalui keyboard computer atau format input berbasis
teknologi yang lain.
Tujuan tes tertulis beragam sesuai dengan
jenis keperluannya, yaitu:
1)
Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa
2)
Mengevaluasi pengetahuan/pemahaman,
kemampuan/keteram-pilan, dan sikap siswa
3)
Sertifikasi
4)
Seleksi
5)
Memantau standar
Format pertanyaan yang dikembangkan dapat
berbentuk:
1)
Essai
2)
Jawaban singkat
3)
Multiple choise
4)
Kuesioner
5)
Skala Likert, Skala Thurstone, dan Differential
Semantik
Tabel
1. Contoh indikator dan format pertanyaan
Mata
Pelajaran
|
Indikator
|
Format
Pertanyaan
|
Matematika
|
Menafsirkan
dan membandingkan informasi yang disajikan
|
Jawaban
singkat
|
Jenis Format Jawaban Siswa dapat berupa:
a.
Cloze procedure
b.
Peta konsep
c.
Essai
d.
Jawaban singkat
e.
Tulisan pengungkapan kembali
f.
Penyelidikan (investigation)
g.
Menjodohkan
h.
Multiple choise
i.
Skala Sikap
j.
Kuesioner
k.
Refleksi diri
Memilih format jawaban siswa dapat
dilakukan dengan memusatkan perhatian pada jenis kata kerja yang digunakan
dalam indikator (outcomes). Contoh kemampuan
yang dibutuhkan siswa dan format jawaban yang mungkin, tampak pada tabel 2
sebagai berikut:
Tabel
2. Jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator dan format jawaban.
Kemampuan yang dibutuhkan siswa untuk
|
Format Jawaban yang mungkin
|
Menghitung, mengingat, memilih,
mendefinisikan, mengidentifikasikan.
|
Pilihan ganda
|
Menyatakan, mendefinisikan, menentukan,
mengklasifikasikan, mengidentifikasikan, menguraikan, menghitung,
mendeskripsikan.
|
Jawaban singkat
|
Membandingkan, mengevaluasi, mengkontraskan,
menerjemahkan, mengembangkan, menganalisis, menginterpretasikan, mendiskusikan,
merencanakan.
|
Essai, investigasi
|
Contoh-contoh soal Penilaian tertulis
beserta kemampuan matematik yang diukur:
Contoh soal Penilaian tertulis - Kemampuan
penalaran
Bila temanmu menyelesaikan beberapa soal
seperti berikut ini,
1)
12x + x = 12x2
2)
(10x) (2x) = 20x
Di manakah letak kesalahannya? Bagaimanakah seharusnya?
Sifat apakah yang diterapkan setiap langkah
penyelesaian soal berikut ini?
-
12m2
( 5b + c2 )
-
12m2 (5b) + (12m2) (c2) (sifat .... )
-
(12)(5) (m2b) + 12m2 c2 (sifat .... )
-
(12)(5) (bm2) + 12c2m2 (sifat .... )
-
60bm2 + 12c2m2
Contoh Penilaian Tertulis – Kemampuan
koneksi
a. Bu Anis memiliki sejumlah usaha industri rumah
tangga, yaitu produksi makanan ringan.
Pemasaran semua produksinya itu dipercayakan kepada ketiga anaknya,
yaitu Irma, Cindy, dan Erna. Irna bertugas memasarkan kue lapis, donat, dan kue
molen. Cindy bertugas memasarkan kue molen dan dadar gulung. Erna bertugas memasarkan donat dan kue putu.
1) Jika karyawan Bu Anis yang bertugas memproduksi
donat selesai membuat donat, kepada siapa ia harus memberikan kuenya itu untuk
dipasarkan?
2)
Apakah Cindy dan Erna memasarkan kue yang sama?
b.
Dalam suatu kompetisi sepak bola, setiap
kesebelasan yang menang (m) diberi skor 3, seri (s) diberi skor 1, dan kalah
(k) skornya 0. Bila suatu kesebelasan telah melakukan 18 kali pertandingan dan mengumpulkan
skor 29,
1)
Mungkinkah data skor kesebelasan tersebut adalah
m = 9, s = 5, k = 15? Mengapa?
2)
Tentukan kemungkinan yang benar bahwa
kesebelasan tersebut menang (m), seri (s), dan kalah (k)!
b. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja merupakan bentuk
pengamatan dan penilaian secara langsung dan sistematis dari kinerja para siswa
dengan mengacu pada kriteria kinerja yang telah ditetapkan. Hal ini berarti
Penilaian kinerja merupakan bentuk penilaian hasil belajar yang berorientasi
pada proses. Penilaian kinerja bertujuan
agar guru dapat melihat bagaimana siswa merencanakan pemecahan masalah, melihat
dan mengamati bagaimana siswa menunjukkan pengetahuan dan keterampilannya. Dalam Penilaian kinerja pada umumnya
dilengkapi dengan rubrik, kartu
evaluasi, dan kartu standar sebagai
kriteria Penilaiannya.
Keuntungan menerapkan Penilaian kinerja
secara formal antara lain:
a.
Menunjukkan bagaimana siswa menggunakan
pengetahuan untuk melakukan kegiatan dan menghasilkan sesuatu
b.
Instrumen penilaian dapat digunakan berkali-kali
c.
Instrumen penilaian dapat digunakan untuk tujuan
diagnostik
d.
Dengan instrumen
yang sama, guru dapat membuat grafik perkembangan siswa dari waktu ke
waktu
e.
Memungkinkan siswa berkompetisi dengan dirinya
sendiri
f.
Bukan akhir, tapi bagian dari proses
pembelajaran
g.
Membuat pelajaran di sekolah menjadi relevan
dengan dunia nyata.
Rubrik melengkapi penilaian kinerja sebagai
perangkat kriteria penskoran yang digunakan untuk mengevaluasi kerja siswa dan
mengakses kerja siswa. Di dalam rubrik
terdapat skala kategori. Skala kategori
yang digunakan bisa bervariasi. Misalnya, ada yang menggunakan kategori 3
(hebat/superior), 2 (memuaskan), 1
(cukup memuaskan), dan 0 (tidak memuaskan). Berikut adalah contoh Rubrik penskoran
untuk penilaian kinerja.
Tabel
3. Rubrik penskoran untuk penilaian kinerja
Level
|
Kriteria Khusus
|
4
Superior
|
Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu
konsep
Menggunakan strategi yang sesuai
Perhitungannya benar
Penjelasannya tertulis sangat jelas
Diagram/tabel/gambar tepat
Melebihi semua permasalahan yang diinginkan
|
3
Memuaskan
|
Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu
konsep
Menggunakan strategi yang sesuai
Perhitungannya pada umumnya benar
Penjelasannya tertulis jelas
Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar
Memenuhi semua permasalahan yang
diinginkan
|
2
Cukup
Memuaskan
|
Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian konsep
Pada umumnya strategi yang digunakan sesuai
Perhitungannya pada umumnya benar
Penjelasannya tertulis cukup jelas
Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar
Memenuhi sebagian permasalahan
yang diinginkan
|
1
Tidak
Memuaskan
|
Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman
terhadap suatu konsep
Tidak menggunakan strategi yang sesuai
Perhitungannya tidak benar
Penjelasan tertulisnya tidak jelas
Diagram/tabel/gambar tidak benar atau tidak cocok
Tidak memenuhi permintaan permasalahan yang
diinginkan
|
c. Penilaian Hasil Karya (Produk)
Contoh model masalah Penilaian hasil karya
1)
Buatlah sebuah denah rumah dengan ukuran setiap
ruangan berskala 1: 100
2)
Denah rumah tersebut memuat : teras rumah, ruang
tamu, ruang keluarga, kamar tidur, garasi , dan kamar mandi
3)
Warnai dan buat sebagus mungkin sehingga orang
tertarik melihatnya seperti contoh berikut ini!
4)
Buatlah hiasan dinding yang menggambarkan sebuah
grafik dari persamaan logaritma dan eksponen terentu dengan menggunakan bahan
benang, papan, triplek dan paku.
d. Penilaian Proyek (Tugas)
Penilaian tugas (proyek) adalah Penilaian
yang diberikan kepada siswa untuk tugas yang harus diselesaikan dalam kurun
waktu tertentu yang melibatkan kegiatan mengumpulkan, mengorganisasikan,
mengevaluasi, dan menyajikan bahan, atau dana.
Persoalan yang dijadikan proyek tidaklah
hanya satu topik saja atau satu mata pelajaran saja, tetapi kompleks,
menyangkut seluruh mata pelajaran yang terkait dengan permasalahan yang
diajukan.
Contoh Penilaian tugas (proyek) untuk siswa
kelas X
Berpencarlah setiap anggota dalam
kelompokmu untuk melakukan beberapa kegiatan berikut ini
1)
Mendata kumpulan murid-murid yang berpenampilan
rapi di sekolahmu
2)
Mendata kumpulan murid-murid yang tinggi
badannya diatas 165 cm
3)
Menyebutkan kumpulan bunga indah di sekolahmu
4)
Tulislah setiap hasil pendataanmu dengan cara menuliskannya pada tabel berikut:
Kumpulan siswa berpenampilan rapi
|
Kumpulan siswa berbadan tinggi
|
Kumpulan bunga indah
|
5)
Adakah teman dari kelompokmu yang membuat
susunan suatu jenis kumpulan yang berbeda dengan yang kamu buat?
6)
Setujukah kamu dengan susunan suatu kumpulan
yang dibuat temanmu itu?
7)
Apa perbedaan karakteristik dari data yang
tertulis pada a) , b) dan c)
e. Pengumpulan Kerja Siswa (Portofolio)
Portofolio merupakan sajian informasi atau
data yang berupa kumpulan pekerjaan siswa sebagai bukti usaha, perkembangan,
dan kecakapan siswa dalam satu bidang atau lebih selama periode tertentu yang
disusun secara sistematik (Paulson dalam Masdjudi, 2002).
Portofolio memuat dan mengembangkan lima
dimensi yang mencerminkan profil seorang siswa, yaitu (1) pemahaman fakta, (2)
refleksi, (3) kemampuan berkomunikasi, (4) keterampilan dan konsep, dan (5)
kualitas kerja. Kelima dimensi itu
diperihatkan oleh hasil-hasil proyek siswa seperti karangan argumentasi tentang
sesuatu konsep, jurnal siswa, tulisan hasil presentasi siswa, gambar, hasta
karya, dan penyajian data. Memalui
penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar
peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat
karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/
literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian
itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan
tuntutan pembelajaran
Khusus dalam matematika, fokus portofolio
pada pemecahan masalah, berpikir dan pemahaman, menulis, komunikasi, hubungan
matematika dan pandangan siswa sendiri terhadap dirinya sebagai pembelajar
matematika. Dalam portofolio harus
menunjukkan rentangan tujuan pengajaran dan tugas-tugas yang berhubungan.
Penilaian portofolio dapat dilakukan siswa dan guru secara bekerja sama.
Caranya siswa mengumpulkan semua pekerjaannya selama rentang waktu tertentu.
Keuntungan menerapkan portofolio (Gronlund
dalam Rusoni, 2001) di antaranya:
1)
Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan
jelas
2)
Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa
memberikan pengaruh positif dalam belajar
3)
Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang
lalu akan memotivasi laju belajar
4)
Keterampilan menilai diri sendiri akan
mengembangkan kemampuan menyeleksi dan memilih yang terbaik
5)
Sebagai sarana komunikasi dan informasi yang
autentik tentang kemajuan belajar siswa bagi guru, orang tua dan siswa itu
sendiri.
Prosedur Porfolio
1)
Gunakan file folder siswa untuk mengumpulkan
semua pekerjaannya.
2)
Diskusikan format portofolio yang baik
pengorganisasiannya, kebersihannya, tulisan, atau hapusan tinta, daftar isi,
dan pernyataan diri tentang mengapa setiap pekerjaan itu dimasukkan dalam
portofolio.
3)
Sediakan bermacam tugas sehingga portofolio
dapat berupa kerja kelompok, proyek,
investigasi, dan jurnal.
4)
Beri kesempatan siswa mereview portofolio mereka
sendiri dan membandingkan dengan
pekerjaan teman lainnya.
5)
Diskusikan bagaimana seharusnya menilai
portofolio mereka.
Penilaian portofolio dilakukan dengan
menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.
1)
Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian
portofolio.
2)
Guru atau guru bersama peserta didik menentukan
jenis portofolio yang akan dibuat.
3)
Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok,
mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
4)
Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta
didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
5)
Guru menilai portofolio peserta didik dengan
kriteria tertentu.
6)
Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik
membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.
7)
Guru memberi umpan balik kepada peserta didik
atas hasil penilaian portofolio.
Tabel
4. Kriteria Penilaian pada portofolio
Kriteria Penilaian
|
|||
Pemecahan Masalah
|
Bahasa
|
Penalaran logis
|
Lain-lain
|
Pemahaman masalah
Penggunaan bermacam strategi
Kemampuan mentransformasikan
perencanaan dengan menggunakan model atau teknologi
Analisis hasil, termsuk strategi
estimasinya
Merumuskan masalah
Kreativitas menemukan pendekatan
untuk memecahkan masalah non rutin
Pemecahan yang praktis dan menarik
|
Menggunakan simbol dan terminology
yang benar
Menulis tepat, ringkas dalam
menyampaikan ide.
Pengorganisasian tulisan dalam
pekerjaan dan jurnal yang baik
Penjelasan hasil
Ringkasan dari topik kunci
Merefleksikan pada ide matematika
Meminta atau mengajukan pertanyaan
Menyeleksi dan
mengorganisasikan pekerjaan siswa secara tepat dan menunjukkan
perkembangannya
|
Identifikasi pola
Membuat konjektur
Menulis pembuktian
Menjelaskan mengapa dan bagaimana
Meninjau ide-ide dan prosedur
Mengkonstruksi, memperluas, dan
menerapkan ide
Merumuskan contoh penyangkal
|
Menghubungkan matematika dengan
dunia nyata
Membuat hubungan dalam matematika
Mengembangkan sikap positif
Nilai-nilai matematka
Menggunakan penillian sendiri dan
koreksi sendtiri terhadap pekerjaannya
Bekerja dalam kelompok
Menggunakan model-model atau
representasi matematika yang berbeda-beda
Interpretasi ide
Teknologi
Konsep dan prosedur.
|
Jenis Portofolio dapat dibedakan menjadi:
1)
Portofolio kerja (working portfolios)
2)
Portofolio dokumen (document portfolios)
3)
Portofolio penampilan (show portfolios).
Portofolio kerja digunakan untuk memantau kemajuan dan
meng-ases siswa dalam mengelola belajar mereka sendiri. Siswa mengumpulkan
semua hasil kerja termasuk coret-coretan (sketches),
buram, catatan, kumpulan untuk stimulasi, buram setengah jadi atau pekerjaan
yang sudah selesai. Portofolio kerja bermanfaat untuk memberikan informasi
tentang bagaimana siswa mengorganisasikan dan mengelola kerja (belajar) serta
merefleksi pekerjaan dan hasilnya.
Portofolio dokumen menyediakan informasi
baik proses maupun produk yang dihasilkan siswa. Jenis portofolio ini bermanfaat bagi siswa
dan orang tuanya untuk mengetahui kemajuan hasil belajar, untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan dalam belajar secara individual, untuk menunjukkan
bahwa siswa telah mengikuti proses tertentu dan telah mencapai standar
tertentu.
Portofolio penampilan merupakan portofolio
yang menyediakan informasi terbaik dari hasil kerja (artefak) siswa. Biasanya
digunakan untuk tujuan pertanggungjawaban (akuntabilitas), pameran, atau
kepentingan mempertunjukkan lainnya.
Tabel
5. Rubrik penilaian pada portofolio
Level
|
Kriteria Khusus
|
3
Superior
|
Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang
menonjol
Menunjukkan keterampilan berbahasa yang menonjol
Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang menonjol
Menunjukkan kemampuan membuat
hubungan yang menonjol
Pengorganisasian yang sangat baik (rapi) dan bersih
Sesuai dengan permintaan dan persyaratan
|
2
Memuaskan
|
Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik
Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik
Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik
Pengorganisasian yang baik (rapi) dan bersih
Memuaskan dalam semua permintaan dan persyaratan
|
1
Cukup
Memuaskan
|
Kadang-kadang menunjukkan keterampilan pemecahan
masalah yang baik
Kadang-kadang menunjukkan keterampilan berbahasa
yang baik
Kadang-kadang menunjukkan kemampuan memberi alasan
yang baik
Pengorganisasian yang dapat diterima dan
bersih
Memuaskan dalam sebagian besar permintaan dan
persyaratan
|
0
Tidak
Memuaskan
|
Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang
sangat rendah
menunjukkan keterampilan berbahasa yang sangat
rendah
Kemampuan memberi alasan yang sangat
rendah
Pengorganisasian dan kebersihan yang rendah
Tidak sesuai dengan permintaan dan persyaratan
|
0 komentar :
Posting Komentar
Ikutlah Berpartisipasi di www.RofaYuliaAzhar.com. Cukup dengan Memberikan Tanggapan atas Artikel Kami. Agar Kami dapat Meningkatkan Kualitas Artikel yang Kami Buat