Oleh: Rofa Yulia Azhar
Tanggal terbit: 23 Juni 2012
Update: 6 Mei 2014
Update: 6 Mei 2014
Perkembangan bioteknologi pengolahan pangan akhir-akhir ini semakin berkembang saja. Manusia mulai mencari alternatif bahan makanan yang memenuhi kriteria masa kini: sehat, efektif, efisien dan mudah untuk didapatkan. Salah satunya pada industri pembuatan nata. Sebenarnya banyak sekali jenis nata yang berhasil ditemukan, ada nata de coco (dari air kelapa), nata de soya (dari limbah tahu atau susu kedelai), nata de tomato, nata de pina, nata de cassava (dari singkong), nata de melo dan sekarang yang akan dibahas adalah nata de leri.
Harus diketahui secara bahasa nata memiliki arti sebagai selulosa (biasanya dibentuk oleh bakteri Acetobacter Xylinum), dan leri artinya air cucian beras. hasil penelitian mahasiswa Fakultas MIPA UNY (Universitas Negeri Yogyakarta), Rizky Stiyabudi, mahasiswa Jurusan Fisika, Anggiyani Ratnaningtyas, serta mahasiswa Pendidikan Kimia dan Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik UNY, Nuky Hanggara. Mereka memanfaatkan air cucian beras yang terbuang sia-sia, untuk menjadi bernilai ekonomis dan berpotensi mendatangkan keuntungan.
Prinsip dasar dari pembuatan nata de leri adalah suatu bahan pangan dapat diolah menjadi nata adalah adanya kandungan karbohidrat yang cukup memadai. Hal tersebut dikarenakan prinsip kerja bakteri Acetobacter Xylinum yang merubah karbohidrat (atau polisakarida) menjadi selulosa. Soal rasa, bisa dijamin jika nata de leri rasanya tidak jauh berbeda dengan nata de coco.
Harus diakui memang jika ide pengolahan air beras secara bioteknologi sangat cerdas dan inovatif. Jika dilihat dari aspek historis, memang air cucian beras (yang sudah dipanaskan) pada awalnya sering digunakan sebagai pengganti air susu ibu (ASI). Terutama bagi ibu yang tidak bisa menyusui anaknya karena sesuatu hal atau digunakan karena alasan lainnya.
Air leri sendiri mengandung gula, karbohidrat, vitamin B1(dibandingkan nata yang lain hanya nata de leri yang mengandung vit. B1) dan serat pangan. Nata de lerri ini memiliki kadar serat yang tinggi dibanding nata de coco ataupun nata de soya. Kadar serat nata de coco atau nata de soya hanya 4-8%, sedangkan nata de lerri memiliki kandungan 44,8% serat. Jadi pasti makanan ini adalah makanan inovasi baru yang sehat. terutama pada penderita diabetes dan juga membantu dalam pencernaan makanan.
Gambar Air Cucian Beras
Bahan:
- Air cucian beras yang ke-1 sampai ke-3 sebanyak 3 Liter sebagai medium utama
- Pupuk urea atau ZA 50 gram sebagai katalisator (pupuk urea dan ZA dalam pembuatan nata masih menjadi kontroversi karena dapat menyebabkan alergi untuk sebagian orang terutama pada bayi. Tapi harus diakui urea/ZA dapat mempercepat proses pembuatan nata menjadi 3 kali lipat lebih cepat)
- Gula 50 gram
- Cuka (asam asetat) 3 sendok makan
- Bakteri Acetobacter Xylinum (bisa dibeli di LIPI atau dibuat dari air nanas. Untuk referensinya pembuatan bakteri silakan klik link berikut ini: Acetobacter Xylinum )
Cara membuat:
- Saring air leri lalu rebus kurang lebih 15 menit atau hingga mendidih. Perebusan ini berfungsi untuk menghilangkan zat berbahaya di dalam leri (seperti pestisida dn residu lainnya)
- Leri yang sudah dipanaskan masukan ke dalam wadah/loyang
- Masukkan Urea/ZA, gula dan cuka, aduk hingga merata
- Dinginkan lalu setelah dingin masukkan bakteri ke dalam leri tersebut (leri harus dalam keadaan dingin, jika pada keadaan panas bakteri akan mati)
- Tutup wadah/loyang dengan kertas atau plastik (jangan menggunakan kertas koran karena timbal yang terkandung di dalamnya berbahaya)
- Ikat dengan karet. Lalu tunggu hingga 9 hari maka nata de leri sudah siap dihidangkan.
Daftar Pustaka
Anonim. 2010. Nata de Lerry. Tersedia (Online): http://smua4acie.blogspot.com/2010/01/nata-de-lerry.html [Diakses pada 23 uni 2012]
Anonim. 2010. Tersedia (Online):
http://natadelerryyummy.blogspot.com/ [Diakses pada 23 uni 2012]
Unjianto, Bambang. 2011. Pilihan Baru Nata de Coco dari Air Cucian Beras. Tersedia (Online): http://www.natadecocoindonesia.com/?page=pilihanbarunatadecocodariaircucianberas [Diakses pada 23 uni 2012]
Numpang tanya ,
BalasHapusApakah ada baham lain pengganti urea dalam pembuatan Nata de lerri ?
Mohon bantuannya
Pupuk urea/ZA pada pembuatan nata merupakan sumber nitrogen yang digunakan sebagai makanan bakteri agar proses fermentasi dapat berlangsung dengan cepat.
HapusSebenarnya secara teori bisa saja ZA/urea dihilangkan asal terdapat jumlah nitrogen yang cukup dari sumber lain. Saudara bisa menggunakan yeast atau air toge untuk menganti sumber nitrogen dari urea/ZA.
Tetapi harus diingat jika yeast harganya relatif lebih mahal.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusbagaimana kalau air cucian beras diganti dengan air tajin? apakah memiliki perbandingan yang sama?
BalasHapusAir tajin tentu saja bisa digunakan sebagai bahan nata de lerri karena mengandung karbohidrat yang menjadi bahan utama pembentuk nata.
HapusUntuk perbandingannya bisa disamakan dengan yang menggunakan bahan utama air cucian beras.
Brp ml acetobacter nya?
BalasHapusSaya waktu itu tidak menggunakan takaran. Jadi menggunakan feel saja. Tapi saran saya sekitar 20-50 mL Acetobacter sudah cukup.
Hapusbagaimana cara membuat air togenya supaya hasilnya bagus?
BalasHapusJujur saya belum pernah menggunakan air toge untuk membuat Nata. Saya hanaya tahu prinsipnya saja.
HapusBapak/Ibu mungkin bisa mencobanya dengan cara merendam toge dengan menggunakan air hangat lalu meremas-remas toge tersebut. Selanjutnya air hasil remasan bapak/ibu saring.
Ada yang tau tempat penjualan bakteri acteobacter? Jika iya tolong sms saya di nomer 087804056240 karna butuh bgt..... Kalo buat butuh waktu yg lama
BalasHapusTolong secepatnya ya,,,, sangat butuh buat bahan KIR
HapusMaaf saya baru membalas komentar dari saudara. Saya belum pernah membeli acetobacter dari pihak lain, karena lebih mengasyikan jika kita dapat membuatnya sendiri.
HapusDi internet banyak sekali referensi pembelian acetobacter dan itu bisa saudara cari sendiri. Maaf tidak bisa membantu banyak.
dari judulnya sangat menarik. saya mohon diijinkan untuk menggunakannya sebagai judul kir. Jikalau memang jadi. Saya sangat terkesan. Terima kasih atas informasi yang diposting. Sangat membantu dan bermanfaat.
BalasHapusDengan senang hati silakan digunakan
Hapussaya baru buka artikel tentang ini.. koq link pembuatan acetobacternya gk bisa dibuka yah..!!! why?
BalasHapusAda kerusakan link dan sekarang sudah diperbaiki. Terimakasih atas perhatiannya dan sudah memberitahu kami.
Hapusbagaimana cara pembuatan air cucian beras yang dimaksud diatas ???
BalasHapusapakah beras yang digunakan tersebut beras bulok kah, beras impor kah...,beras yg menggunakan zat pemutih warna kah..... atau beras bebas yg mana saja ( campur campur ) ???
karena setiap daerah beras nya berbeda beda dan juga warna air cucican beras.
lalu untuk air beras ini cucian yg keberapa kalinya kira kira yg digunakan... cucian beras pertama atau kedua, atau kedua keduanya bisa.... mohon penjelasannya.
mohon penjelasannya.