Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sabtu, 21 Juli 2012

Teori Belajar Kontruktivisme

Oleh                 : Rofa Yulia Azhar
Tanggal terbit   : 21 Juli 2012

Konstruktivisme menurut Brooks dalam Slavin (2000: 256) adalah “The essence of contructivist theory is the idea that learners must individually discover and transform complek information if they are to make it their own”. Jadi, teori konstruktivisme memandang belajar sebagai proses di mana pembelajar secara aktif mengkonstruksi atau membangun gagasan-gagasan atau konsep-konsep baru didasarkan atas pengetahuan yang telah dimiliki di masa lalu atau ada pada saat itu.
Konstruktivisme dalam sejarah pendidikan lahir dari gagasan-gagasan Piaget dan Vigotsky. Keduanya menekankan bahwa perkembangan kognitif hanya terjadi jika konsepsi-konsepsi yang telah dipahami sebelumnya diolah melalui suatu proses ketidakseimbangan dalam upaya memahami informasi baru (Suparno, 1997: 3).
Good & Brophy (dalam Kauchack & Eggen, 1998: 185) menyebutkan ciri pembelajaran konstruktivisme secara umum, yaitu: 1) Siswa membangun sendiri pemahamannya, 2) Belajar yang baru bergantung pada pemahaman sebelumnya, 3) Belajar difasilitasi oleh interaksi sosial, dan 3) Belajar yang bermakna terjadi di dalam tugas-tugas belajar mandiri
Kauchack & Eggen (1998: 192-193) mengemukakan bahwa pembelajaran untuk memfasilitasi konstruksi pengetahuan memuat 4 aspek penting, yaitu: 1) Pembelajaran berfokus pada penjelasan dan jawaban siswa atas masalah atau pertanyaan, 2) Penjelasan dan jawaban datang dari siswa, 3) Penjelasan dan jawaban bersumber dari representasi konsep, dan 4) Guru membantu siswa mengkonstruk pengetahuan dengan mengarahkan interaksi sosial dan menyediakan representasi konsep.
Sehingga dapat disimpulkan, esensi pembelajaran dalam pandangan konstruktivisme adalah tidak terlepas dari belajar aktif dengan tujuan akhir yang bermuara pada pemecahan masalah, atau dapat dikatakan bahwa pembelajaran dalam pandangan konstruktivisme adalah pemecahan masalah; bukan hanya pemecahan masalah bagi siswa, tetapi juga memecahkan masalah guru.
Piaget (dalam Suparno, 1997: 32) mengemukakan ciri khas dari kontruktivisme adalah adanya proses asimilasi (belajar dimulai dari yang diketahui siswa) dan akomodasi (hal yang baru yang belum dipelajari oleh siswa) dalam pembelajaran untuk perkembangan kognitif siswa.
 Gambar Bagan Teori Belajar Kontruktivisme

Daftar Pustaka
Kauchack, D.P., & Eggen, P.D. 1998. Learning and Teaching: Research-Based Methods (3rd edition). Boston: Allyn and Bacon.

 Slavin, Robert E. 2000. Educational Psychology: Theory and Practice. Boston: Allyn and Bacon.

Suparno, Paul. 1997. Filsafat Kontruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
 

0 komentar :

Posting Komentar

Ikutlah Berpartisipasi di www.RofaYuliaAzhar.com. Cukup dengan Memberikan Tanggapan atas Artikel Kami. Agar Kami dapat Meningkatkan Kualitas Artikel yang Kami Buat