Oleh: Rofa Yulia Azhar
Tanggal terbit: 9 September 2012
Sumber resmi: Dewo, Pramono. 2012. Kisah 3 Kaleng Coca-Cola. Tersedia (online): http://emailbisnismarketing.blogspot.com/2012/07/kisah-3-kaleng-coca-cola.html (dengan perubahan seperlunya)
Ada suatu teori umum mengenai proses pembentukan kepribadian seseorang, yang menyatakan jika kepribadian seseorang terbentuk akibat pengaruh dari tiga aspek, yaitu genetik, keluarga, dan lingkungan. Perdebatan juga mulai muncul, mengenai mana yang paling berpengaruh diantara ketiga hal tersebut? Mana yang paling penting dari ketiga hal tersebut? Satu hal yang pasti, saya yakin ketiga hal tersebut sama pentingnya.
Di bawah ini saya akan mencoba menceritakan salah satu kisah mengenai pentingnya salah satu faktor dari pembentuk kepribadian. Mari simak kisahnya secara seksama:
Ada tiga kaleng coca-cola, ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama. Tentu saja dengan komposisi yang sama. Ketiga kaleng ini diproduksi pada hari yang sama dan tidak ada perbedaan dari ketiga kaleng ini. Satu-satunya yang membedakan ketiga kaleng ini adalah Dus tempat mereka di kemas.
Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng coca-cola dan didistribusikan ke tempat yang berbeda. Pemberhentian pertama adalah sebuah warung. Kaleng coca-cola pertama di turunkan disini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng coca-cola lainnya dan diberi harga Rp. 4.000.
Pemberhentian kedua adalah sebuah mall. Di sana kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp. 5.000.
Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah. Kaleng coca-cola ketiga diturunkan di sana. Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan bersama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca-cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp. 15.000.
Sekarang, pertanyaannya adalah :
Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng coca-cola dan didistribusikan ke tempat yang berbeda. Pemberhentian pertama adalah sebuah warung. Kaleng coca-cola pertama di turunkan disini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng coca-cola lainnya dan diberi harga Rp. 4.000.
Pemberhentian kedua adalah sebuah mall. Di sana kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp. 5.000.
Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah. Kaleng coca-cola ketiga diturunkan di sana. Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan bersama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca-cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp. 15.000.
Sekarang, pertanyaannya adalah :
"Mengapa ketiga kaleng coca-cola tersebut memiliki harga yang berbeda
padahal diproduksi dari pabrik yang sama, komposisi yang sama, diantar dengan truk yang sama
dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama?"
Tentu saja anda dapat menjawab bahwa lingkunganlah yang membedakan ketiganya. Apabila Anda berada dilingkungan yang bisa mengeluarkan hal terbaik dari
diri Anda, maka Anda akan menjadi cemerlang. Sesuatu yang sangat berharga tentunya.
Kadang pada beberapa kesempatan, orang yang memiliki bakat yang tidak terlalu hebat bisa kelihatan luar biasa jika pada dilingkungan yang tepat. Saya sangat suka sekali dengan pribahasa sunda yang mengatakan "Mending jadi hulu di kampung, daripada jadi buntut di kota".
Gambar Ilustrasi Kaleng Coca-Cola
0 komentar :
Posting Komentar
Ikutlah Berpartisipasi di www.RofaYuliaAzhar.com. Cukup dengan Memberikan Tanggapan atas Artikel Kami. Agar Kami dapat Meningkatkan Kualitas Artikel yang Kami Buat