Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Minggu, 18 November 2012

Menggapai Cita-Cita

Oleh                 : Rofa Yulia Azhar
Tanggal terbit   : 18 Nopember 2012

"Ancaman terbesar bagi keberhasilan hidup kita bukan berasal dari menggantungkan cita-cita setinggi langit hingga tak mampu mencapainya secara penuh; namun berasal dari pematokan cita-cita terlalu datar hingga mudah mencapainya." Michelangelo (1475-1564), pujangga, seniman, arsitek era Resainance.

Setiap orang yang anda yakini keberadaannya di dunia ini pastilah pernah memiliki cita-cita. Masih ingatkah kalian akan cita-cita kalian sewaktu kecil?
  • Saya ingin menjadi pilot
  • Saya ingin menjadi tentara
  • Saya ingin menjadi dokter
  • Saya ingin menjadi guru
  • Saya ingin menjadi ilmuwan
  • Saya ingin menjadi orang miskin (baik harus saya akui jawaban ini hasil duplikasi dari film CJ 7)
Cita-cita merupakan suatu bentuk implementasi dari kecintaan dan rasa antusias anda pada kehidupan dan saya yakin itu merupakan suatu bentuk kesadaran formal tanpa alasan, tanpa perlu pertimbangan logis dan tidak perlu memenuhi hukum-hukum ekonomi.

Ketika anda menjawab pertanyaan orang-orang disekeliling anda mengenai cita-cita dengan harapan penuh (dan saya benar-benar tak bisa membayangkannya), anda tak perlu pertimbangan logis mengenai berapa persen peluang serapan tenaga kerja akan pekerjaan yang anda impikan, berapa upahnya?, bagaimana cara mewujudkannya? dan bagaimana cara kerjanya?

Lalu bagaimana sekarang dengan cita-cita anda?
Masihkah anda berjalan menujunya atau anda tergilas pertimbangan-pertimbangan logis untuk mewujudkannya?

Kesalahan awal mengapa cita-cita anda tak menjadi suatu fakta yang faktual adalah karena anda tak mendefinisikan cita-cita anda, tak  pernah mempelajarinya dan tak pernah serius meyakininya. Anda tak perlu terlalu serius dalam memikirkan masa depan anda. Karena apa yang anda lakukan sekarang merupakan diafragma (baca: bayangan) kecil yang akan menjelma menjadi cita-cita anda yang sebenarnya mampu anda raba nyatanya. Anda bukanlah pembual kecil ketika anda mempresentasikan cita-cita anda, yang menjadi titik pusat perhatian adalah perkembangan anda yang tak sesuai dengan tuntutan cita-cita anda. Mulailah dari mimpi dan jembatanilah dengan disiplin agar cita-cita anda terwujud seindah apa yang pernah muncul dalam tidur lelap anda.

Gambar Ilustrasi

0 komentar :

Posting Komentar

Ikutlah Berpartisipasi di www.RofaYuliaAzhar.com. Cukup dengan Memberikan Tanggapan atas Artikel Kami. Agar Kami dapat Meningkatkan Kualitas Artikel yang Kami Buat