Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Rabu, 11 Februari 2015

Bahaya, Kebohongan dan Fakta tentang Ear Candle

Tanggal terbit: 11 Februari 2015

Apa itu Ear Candle?

Ear candle atau disebut juga dengan terapi lilin adalah salah satu metode pengobatan alternatif yang diklaim dapat mengeluarkan racun tubuh dan juga kotoran telinga.

Penelitian Dr. Seely membuktikan bahwa ear candle berbahaya dan tidak efektif. Klaim yang mengatakan bahwa ear candle berasal dari suku Hopi (suku di Arizona Timur) juga tidak terbukti dan merupakan sebuah kebohongan.



Gambar Terapi Ear Candle

Penjelasan Proses Ear Candle yang Diklaim Bisa Membersihkan Kotoran Telinga
  1. Ear candle yang telah masuk ke dalam telinga dibakar. Ear candle yang dibakar akan menimbulkan api. Api dalam ear candle menimbulkan panas. Adanya panas di batang ear candle akan menimbulkan tekanan di dalam daun telinga. Semakin lama, tekanan di dalam telinga semakin besar.
  2. Sementara itu, adanya api akan menimbulkan asap. Asap yang timbul dari batang ear candle itu akan turut masuk ke dalam telinga hingga memenuhi ruang telinga.
  3. Pada kondisi itulah asap yang telah memenuhi ruang telinga mencari jalan keluar. Karena tekanan yang besar dan keberadaan aliran udara di dalam telinga, asap keluar lagi lewat lubang batang ear candle.
  4. Ketika asap hasil bakaran ear candle keluar lewat lubang batangnya, kotoran yang menempel di gendang telinga ikut terangkat. Nah, kotoran-kotoran itulah yang mengakibatkan gangguan kesehatan di sekitar telinga, hidung, dan tenggorokan. Jadi sebenarnya sistem kerja ear candling ini seperti sedot debu dengan vacuum cleaner.
Jadi apakah logis bagi anda penjelasan di atas? Membersihkan telinga dengan menggunakan cotton buds atau korek kuping aja susahnya minta ampun, apalagi dengan menggunakan asap!

Video Proses Ear Candle

Klaim Manfaat Ear Candle

  1. Sebagai terapi menghilangkan stress sehingga mudah tidur.
  2. Relaksasi (menenangkan syaraf-syaraf/syaraf kendur).
  3. Menghilangkan jerawat.
  4. Membersihkan telinga dari kotoran serta toksin.
  5. Menjaga kecantikan dari dalam karena terasa nyaman bebas gelisah.
  6. Meningkatkan ketahanan tubuh.

Kebohongan Ear Candle
1. Kotoran Telinga (Earwax) itu Penting
Kotoran telinga atau earwax bukanlah benda jahat dan berbahaya. Kotoran telinga berfungsi sebagai pembersih, pelindung, pelicin, dan sebagai bahan antibakteri. Malah sebenarnya membersihkan telingan dengan menggunakan korek kuping atau cotton bud  itu berbahaya karena dapat menghilangkan fungsi dari earwax, membuat kotoran masuk semakin dalam atau bahkan merusak gendang telinga. Kotoran telinga sebenarnya secara alami akan ke luar sendiri dari lubang telinga. Mungkin proses inilah yang cukup mengganggu untuk dilihat.

Di saluran telinga bagian luar terdapat suatu kelenjar yang secara konstan mengeluarkan substansi yang akan bercampur dengan rambut (bulu) dan kulit yang sudah mati. Campuran inilah yang dinamakan earwax atau cerumen. Kelebihan earwax akan dikeluarkan secara perlahan dari saluran telinga dibantu oleh dorongan dari gerakan mengunyah dan gerakan rahang lainnya sambil membawa debu dan partikel-partikel lain. Di pintu masuk telinga, earwax akan menggumpal dan mengering, lalu terbuang keluar telinga.

2. Fakta di www.wikimu.com

Sebuah pendataan pada tahun 1996 terhadap 144 dokter THT menemukan bahwa 14 di antaranya didatangi oleh pasien yang terluka oleh 'terapi' lilin. Termasuk -setidaknya- 13 kasus luka bakar luar, 7 kasus liang telinga yang tersumbat lelehan lilin, dan 1 kasus gendang telinga yang rusak (bolong, perforated).

3. Pengalaman Faradilla Ardasy

Bulan kemarin kupingku mengalami sedikit gangguan. Rasanya seperti bindeng kalo kita berada di dataran tinggi atau seperti habis naik pesawat. Benar-benar menderita, kuping bagian dalam terasa jadi lebih tebal, dan pendengarannya jadi terganggu.

Datanglah aku ke dokter THT di RSPP Jakarta. Setelah tes pendengaran, Alhamdulillah tidak masalah, Alhamdulillah tidak budek juga. Gendang telinga juga bagus, Alhamdulillah tidak pecah, dan yang paling melegakan: tidak ada kotoran yg menumpuk.



Setelah coba runut peristiwa, setelah diingat-ingat, beberapa hari sebelumnya aku terapi ear candle. Hadu.. Sejak peristiwa itu aku gak lagi-lagi mau di terapi ear candle. Bukan salah therapystnya, bukan salah tempat reflexynya, tapi emang terapi ear candle tidak disarankan untuk dilakukan.

4. Laporan dari The London Free Press

Dilaporkan oleh The London Free Press, harian Kanada. Seorang perempuan yang mengalami penyumbatan di hidung dan sakit telinga saat melakukan scuba diving pergi ke sebuah toko 'kesehatan' dan dirujuk ke seorang praktisi candling yang 'diakui'.

Selama 'perawatan', ia merasakan sensasi terbakar yang kuat di telinganya. Di ruang rawat gawat darurat, usaha untuk menyingkirkan tetesan wax yang menempel di gendang telinganya mengalami kegagalan. Operasi dilakukan, dan ditemukan sebuah lubang di gendang telinganya, yang kemungkinan besar terjadi akibat candling.


Untungnya, perempuan tersebut pulih secara penuh dan pendengarannya normal kembali. Praktisi ear candling tersebut meminta maaf, memberikan kompensasi, dan berhenti melakukan praktik ear candling.



Sebagai penutup, inilah penjelasan dari Sandra Yemm, seorang praktisi ear candling, ketika ditanyakan tentang kasus rusaknya gendang telinga yang saya sebutkan tadi: "Ear candling doesn't remove the wax from one's ears. But she says that's not the point: It doesn't matter whether it's being removed or not because you're going to get some harmony through the changing of the energies and perhaps that's all that's needed."

5. Kisah Nyata Seseorang di Forum Detik

Saya membeli dari 2 orang berbeda dikarenakan harganya bervariasi kebetulan barang yang saya dapat beda merk. Merek I dan merek L. Betapa kagetnya saya ketika melihat harganya bervariasi ternyata didominasi merek yang sama, tetapi harganya berbeda-beda kalau begitu apa bedanya?

Kemudian sayapun mencobanya. Berikut perbedaan kedua merek tersebut:
  • Merek I cepat habis terbakar, asapnya banyak, abunya cepat hancur dan bertebaran dimana-mana
  • Merek L lama habis terbakar, asapnya dikit, abunya tidak mudah hancur
Saya lalu melakukan penelitian sebagai berikut:
  1. Menyiapkan tabung kecil pengganti kuping
  2. Ear candle dengan sekelilingnya dilapisi tisu supaya ear candle menyumbat tisu (saya beri celah sedikit, sebagai sirkulasi udara)
  3. Didasar tabung saya kasih serpihan sepihan kecil tisu, anggap sebagai kotoran telinga
Hasil pembakaran:
  1. Saya mendapatkan kotoran di ear candle, kesimpulan: kotoran tersebut adalah hasil pembakaran ear candle bukan kotoran kuping.
  2. Serpihan serpihan kecil tisue tidak tersedot ke dalam ear candle, pertanda efek vakum yang menyedot kotoran telinga oleh ear candle tidaklah benar.
  3. Dari dasar tabung, terdapat lapisan kotor, semacam lapisan lilin, itu adalah sisa sisa asap yang mengalir dari ear candle.
Kesimpulan:
  • Ear candle tidak membersihkan telinga.
  • Ear candle merupakan terapi, bukan untuk membersihkan telinga.
  • Sisa asap dikuping dapat meninggalkan bekas.
  • Kotoran di ear candle adalah sisa pembakaran ear candle (lilin), jadi bukan kotoran telinga.
  • Beberapa ear candle memiliki fungsi sebagai aroma terapi, didalamnya tidak tertulis sebagai "pembersih kuping"
Bahaya Ear Candle
Bahaya ear candle menurut dr. Henri Hutomo:
  1. Sisa lilin yang terdapat pada liang telinga dapat menumpuk dan menyebabkan gangguan pendengaran berupa tuli konduktif.
  2. Panas dari tetesan lilin dapat merusak epitel lubang telinga sehingga memudahkan infeksi dari berbagai macam mikroorganisme.
  3. Terapi lilin dapat menganggu sekresi serumen dalam telinga, serumen di dalam telinga mempunyai efek proteksi.
Video bukti Kebohongan Ear Candle

2 komentar :

  1. saya sudah membuktikan ternyata meskipun tidak di taruh telinga tetap ada kotoran yang seperti kotoran telinga

    BalasHapus

Ikutlah Berpartisipasi di www.RofaYuliaAzhar.com. Cukup dengan Memberikan Tanggapan atas Artikel Kami. Agar Kami dapat Meningkatkan Kualitas Artikel yang Kami Buat