Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Senin, 09 November 2015

Makna dan Pentingnya Kasih Sayang dalam Pendidikan

Tanggal terbit: 9 November 2015

Kasih sayang merupakan fitrah manusia, artinya manusia ditakdirkan oleh Allah memiliki kasih sayang kepada sesamanya. Dalam hal pendiidkan, kasih sayang harus mendasari semua upaya dalam mebawa anak menuju tujuannya, yaitu kedewasaan. Guru sebagai pendidik, harus menyadari bahwa kasih sayang merupakan syarat mutlak dalam melakukan interaksi dengan anak didiknya, baik di dalam maupun di luar kelas.

Pendidik yang membiarkan anak didiknya melakukan kesalahan, tanpa menegurnya, tanpa mengarahkannya, atau tanpa melarangnya, berarti pendidik tersebut tidak memiliki kasih sayang terhadap anaknya, dan pendidik tadi tidak mampu melaksanakan pendidikan bagi anak didiknya.

Pendidik tidak boleh berlebihan dalam memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya, tapi harus bisa menempatkan kasih sayang dan mendidik anak pada tempat yang tepat. Kasih sayang yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif diantaranya:
  1. Akan tumbuh sikap untuk ingin selalu diperlakukan istimewa. Menimbulkan benih-benih pribadi anak didik menjadi seorang otoriter dan diktator.
  2. Anak yang selalu dimanja dapat mengalami masalah dalam kehidupan rumah tangganya kelak. Seperti ingin selalu dilayani, atau memperlakukan istri seperti pembantu.
  3. Anak akan menjadi sangat rentan terhadap masalah, kehilangan kepercayaan diri, tidak berani mengambil resiko, dan tidak mau melakukan pekrjaan-pekerjaan berat.
  4. Anak menjadi tidak mau mengembangkan diir karena merasa cukup dengan apa yang diterimanya.
  5. Anak akan tumbuuh dewasa menjadi seseorang yang memiliki kepribadian sombong dan suka memaksakan kehendak.

Peran pendidik yang mencerminkan pendidikan sebagai dasar dalam melaksanakan pendidikan:
  1. Guru berperan sebagai pembimbing di dalam maupun di luar sekolah untuk membimbing anak didik ke kehidupan yang lebih baik.
  2. Guru berperan sebagai pembentuk kepribadian yang bertanggung jawab untuk membimbing anak didik menjadi manusia bermoral, berhati nurani, dan memiliki kasih sayang terhadap sesama.
  3. Guru berperan sebagai tempat perlindungan yang bijaksana mendengarkan masalah anak didiknya, memberi nasihat dan membantu mencarikan solusi dari masalah yang dialami peserta didik.
  4. Guru berperan sebagai fitur teladan yang tercermin dari sikap yang ramah, hangat dan selalu tersenyum.
  5. Guru berperan sebagai sumber pengetahuan yang memberikan ilmu kepada anak didiknya dengan hati-hati, benar dan terpercaya.

Daftar Pustaka
Sadulloh, Uyoh, dkk. 2015. Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta.

1 komentar :

Ikutlah Berpartisipasi di www.RofaYuliaAzhar.com. Cukup dengan Memberikan Tanggapan atas Artikel Kami. Agar Kami dapat Meningkatkan Kualitas Artikel yang Kami Buat