Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Rabu, 20 Juni 2012

Proses Pembuatan Cat dan Bahaya yang Ditimbulkannya

Oleh: Rofa Yulia Azhar
Tanggal terbit: 20 Juni 2012

1.   Pendahuluan
Cat Industri cat adalah salah satu industri tertua di dunia. Sekitar 20.000 tahun lalu, manusia yang hidup di gua-gua menggunakan cat untuk kegiatan komunikasi, dekorasi dan proteksi. Mereka menggunakan metrial-material yang tersedia di alam seperti arang (karbon), darah, susu, dan sadapan dari tanaman-tanaman yang memiliki warna yang menarik. Yang mengejutkan, cat-cat ini mempunyai keawetan yang baik, seperti yang ditunjukkan pada lukisan gua di Altamira Spanyol, Lascaux Spanyol, cat batu orang Aborigin di Arnhem Land Australia, dan lukisan-lukisan prasejarah lainnya yang ditemukan.
Orang-orang Mesir kuno mengembangkan cat menjadi lebih kaya warna, mereka menemukan cat warna biru, merah, dan hitam dengan mengambilnya dari akar tanaman tertentu. Kemudian orang-orang Mesir itu menemukan kasein sebagai perekatnya. Seiring dengan waktu, manusia mulai menemukan minyak tanaman dan resin dari fosil untuk mengganti darah dan susu sebagai perekat cat. Saat ini walaupun telah ditemukan perekat/resin yang semakin baik dengan berkembangnya teknologi kimia, resin-resin natural hingga kini masih banyak dipakai.
Salah satu cara meningkatkan nilai tambah suatu bahan adalah dengan melapisi permukaan bahan tersebut dengan bahan lain yang lebih lebih tinggi nilainya. Pengetahuan tentang pelapisan permukaan bahan, secara umum dikenal sebagai surface coating knowledge. Bagian ini meliputi: metal coating (electro coating, galvanizing), plastic coating, paper coating, powder coating dan tentang cat itu sendiri. Jadi cat merupakan bagian kecil dari sebuah ilmu yang jauh lebih besar, yaitu ilmu tentang surface coating.
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing) atau melindungi (protective) bahan tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat dan padat pada permukaan tersebut. Pelekatan cat ke permukaan dapat dilakukan dengan banyak cara: diusapkan (wiping), dilumurkan, dikuas, disemprotkan (spray), dicelupkan (dipping) atau dengan cara yang lain.
Cat adalah istilah umum yang digunakan untuk keluarga produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan berpigmen. Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk membuat lukisan), salutan industri (industrial coating), bantuan pengemudi (marka jalan), atau pengawet (untuk mencegah korosi atau kerusakan oleh air)

2.    Proses  Pembuatan Cat Secara Industri
Tahapan pembuatan cat sangat dipengaruhi oleh seberapa canggih teknologi yang dipakai untuk menunjang pembuatan cat tersebut, makin canggih tinggi teknologi yang dipakai maka makin singkat dan mudah proses pembuatan catnya.
a.      Persiapan
Pada tahap ini dimulai dengan mempersiapkan bahan-bahan baku sesuai dengan formula atau resep cat yang akan dibuat. Bahan-bahan diambil dari gudang yang sudah teruji kualitasnya, tidak kedaluwarsa dan tidak pula cacat atau rusak baik fisik maupun kimia (yang ditandai dengan adanya perubahan bau, warna, bentuk, atau kekentalan pada bahan tersebut).
Mengukur bahan yang akan diproses, bisa dilakukan dengan cara ditimbang beratnya atau diukur volumenya, tergantung dengan basis apa yang digunakan dalam formula atau resepnya. Ketelitian dan keakuratan penimbangan merupakan faktor penting terhadap hasil akhir pembuatan cat, terutama pada penimbangan additive atau pigment. Bahan-bahan tersebut kemudian diangkut ke area produksi, bisa dilakukan dengan tenaga manusia biasa, forklif atau melalui sistim pemipaan (untuk bahan cair).

b.      Produksi
Proses produksi cat dibagi menurut jenis cat yang akan dibuat:
1)       Cat Tanpa Pigment, Extender atau Filler
Pembuatannya hanya melibatkan proses penuangan, mixing dan stiring saja, yaitu menuang bahan-bahan dengan urutan dan cara sesuai dengan jenis cat yang akan dibuat ke dalam sebuah tangki dengan ukuran pas. Kemudian mencampur bahan-bahan dengan putaran mixer relatif pelan, hingga diperoleh suatu campuran yang benar-benar merata di semua titik. Waktu stiring dan kecepatan mixer disesuikan dengan jumlah dan kekentalan campuran.
Perlakuan seperti ini juga dipakai untuk membuat tinner, hardener, wood stain (solvent + dyestuff) atau campuran bahan lain yang tidak mengandung pigment atau extender asli (padatan). Namun jika pigment atau extender-nya sudah diproses menjadi bahan setengah jadi (pasta) terlebih dulu, maka bahan atau campuran ini bisa diproses seperti tersebut di atas.

Gambar 1. Macam-macam Pigment cat

2)      Cat Dengan Pigment dan/atau Extender
Proses pembuatan cat jenis ini juga dibagi berdasarkan pada seberapa halus padatan (pigment atau extender) terdispersi di dalam campuran. Jika diinginkan padatan terdispersi secara kasar (dengan kehalusan antara 20 – 50 mikro), maka proses yang dibutuhkan adalah cukup dengan proses dispersi saja; namun jika dikehendaki padatan terdispersi secara halus (5 – 20 mikro) maka diperlukan proses penggilingan partikel padat dalam mesin giling. Contoh jenis cat yang dibuat cukup dengan proses dispersi saja adalah : dempul atau filler, cat primer, undercoat, intermediate atau tembok dimana kehalusan partikel bukan merupakan sifat yang harus dicapai.

Gambar 2. Mixing cat

3)       Proses Dispersi
Tahapan dispersi merliputi:
a)    Proses pembasahan permukaan partikel-partikel pigment dan/atau extender oleh bahan-bahan cair (millbase).
b)  Proses pemecahan secara mekanis terhadap kelompok-kolompok partikel pigment dan/extender menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil atau partikel-partikel primernya sesuai dengan derajad kehalusan yang dikehendaki.
c)   Mempertahan agar supaya kelompok-kelompok partikel yang lebih kecil atau partikel-partikel primer ini tetap terpisah satu sama lain, tidak bersatu kembali.

Proses dispersi akan mendapatkan hasil optimal bila prinsip-prinsip dispersinya terpenuhi. Adapun prinsip-prinsip dispersi yang perlu mendapat perhatian adalah: kecepatan peripheral campuran, bentuk cakram, diameter cakram terhadap tangki, tinggi cakram dari dasar tangki, diameter tangki, tinggi tangki dan perbandingan padatan dan cairan campuran (kadar padatan = PVC) serta penambahan secara tepat additive wetting dan dispersingnya. Jika kondisi ideal terpenuhi, maka akan terbentuk sebuah aliran yang menyerupai donat, terbentuk “doughnut effect”. Pada kondisi ini diperoleh proses dispersi yang optimal.

Gambar 3. Triple Roll Mill
4)      Penggilingan
Dengan hanya dispersi, kita belum mendapatkan kehalusan partikel lebih rendah dari 20 mikro, yaitu ukuran rata-rata partikel primer dari pigment dan/atau extender. Untuk itu diperlukan sebuah tahap lanjutan dimana ikatan fisik partikel-partikel pigment akan dipecahkan lebih lanjut menjadi patikel-partikel yang lebih kecil lagi. Tahapan ini disebut penggilingan.
Untuk memudahkan dalam pembuatan cat; biasanya pigment, extender, sebagian resin dan additive digiling terlebih dahulu untuk dibuat pasta (bahan setengah jadi). Pasta ini bisa disimpan dalam gudang atau langsung diproses untuk dibuat cat, yaitu hanya dengan proses mixing biasa, seperti dijelaskan pada proses pembuatan cat tanpa pigment di atas.
Alat dan prinsip penggilingan bermacam-macam, diantaranya adalah:
a)      Melewatkan millbase diantara dua buah atau lebih silinder yang berhimpitan satu dengan lainnya, dimana jarak diantara dua buah silinder ini bisa diatur sesuai dengan derajat kehalusan yang diinginkan. Contoh dari alat ini adalah Triple roll Mill.
b)      Melewatkan secara vertical atau horizontal millbase ke dalam mesin giling yang terdiri dari agitator dan banyak glass bead di dalamnya. Di dalam silinder giling, glass bead bersama dengan millbase akan diputar oleh agitator pada kecepatan tertentu, menyebabkan pigment-pigment secara mekanis akan terpecah karena tertumbuk oleh glass bead secara terus menerus. Millbase melalui saringan akan keluar, sedangkan glass bead akan tetap tertahan di dalam silinder giling. Sekalipun glass bead terbuat dari bahan yang keras dan kuat, pada akhirnya juga akan terpecah, ini akan menyebabkan proses penggilingan akan menurun performance-nya dan glass bead harus diganti dengan yang baru. kecepatan putar agitator, kekentalan, kadar padatan dan waktu tinggal millbase di dalam mesin adalah faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitasnya proses penggilingan. Jika satu tahap proses penggilingan belum mencapai hasil yang diinginkan, millbase biasanya dikembalikan lagi ke dalam mesin, dilakukan bisa berkali-kali hingga diperoleh derajad kehalusan yang diinginkan.

Gambar 4. Sand Mill

c.       Penyelesaian
Seperti sudah dijelaskan pada bagian di atas bahwa proses pembuatan cat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu proses yang melibatkan dispersi dan/atau penggilingan dan proses yang hanya melibatkan proses mixing saja. Tahap akhir dari kedua proses ini juga berbeda, pada proses yang melibatkan dispersi dan/atau penggilingan pigment, maka mengukur derajad kehalusan dari partikel-partikelnya adalah tahap yang penting guna mengakhiri proses tersebut.
Sedang proses lain, yang hanya melibatkan proses mixing, maka untuk melihat seberapa jauh campuran sudah tercampur sempurna dan sesuai komposisi yang ditentukan, cukup mengukur kekentalan atau viskositas campuran tersebut. Namun bila campuran tersebut mengandung beberapa jenis pasta, maka menyamakan warna (colour matching) campuran cat secara kasar perlu dilakukan, agar campuran tidak terlalu jauh berbeda dengan warna standardnya.
Kedua tahapan ini biasanya disebut uji kualitas pendahuluan, yaitu tahapan antara sebelum cat diuji secara seksama pada tahap paling akhir dari proses pembuatan cat, yaitu tahap pengujian kualitas cat.

3.   Cara Membuat Cat Skala Home Industry (Cat Tembok)
                 Pada dasarya bahan baku dari pembuatan cat tembok adalah kapur (CaCO3) yang ditambahkan dengan air dan pigment warna. Maka, tidaklah aneh jika pada zaman dulu, Nenek-nenek kita sering mengecat rumahnyayang terbuat dari ayaman bambu (bilik) cukup dengan kapur yang ditambah air. Tentu saja warna catnya akan menjadi putih. Tetapi kelemahan cat sederhana seperti ini adalah mudahnya cat untuk teroksidasi sehingga warnanya akan berubah (pudar), selain itu cat akan mudah terkelupas (bahkan menempel dengan mudah di kulit atau pakaian), dan yang terakhir warna cat tidak mengkilap. Oleh karena itu diperlukan penambahan zat lainnya agar cat yang dibuat dapata aplikatif dan tidak berbeda jauh dengan cat buatan industri. Dibawah ini disediakan salah satu resep pembuatan cat tembok dengan kualitas standar:
Bahan:
1.      Calsium Carbonat (kapur) 2 Kg sebagai medium pendispersi
2.   Titanium Dioksida 2 ons (zat ini sudah dilarang dan sulit didapatkan, Fungsinya untuk menghasilkan warna putih sehingga jika ditambah pigment colour akan menghasilkan warna yang murni)
3.      Propylene Vinil Acrylic (PVAC) 1 kg, berfungsi agar cat tidak cepat luntur
4.      Air ¾ liter sebagai pelarut atau medium pendisfersi
5.      Tepung tapioka  secukupnya (digunakan untuk cat yang akan diaplikasikan pada permukaan yang tidak rata, berfungsi sebagai perekat)
6.      Pigment Colour secukupnya sebagai pewarna
7.      Kaolin 1 kg, berfungsi agar cat menjadi mengkilap
8.      Pine Oil 10 cc, berfungsi agar warna cat menjadi stabil
Cara:
1.      Larutkan Calsium Carbonat ke dalam air aduk sampai rata
2.      Lalu masukan PVAC ke dalam larutan 1 sambil terus diaduk. Masukan Titanium Dioksida.
3.      Masukan kaolin ke dalamnya sampai seluruhnya bercampur dengan rata.Lalu masukan pigmen colour. Pigmen color ada bermacam-macam sesuai selera dan permintaan.
4.      Tambahkan pine oil

4.     Bahaya Zat Kimia Pembuat Cat
Cat merupakan campuran bahan kimia yang sudah dikenal sejak dahulu dan banyak digunakan di berbagai tempat. Cat merupakan bahan yang mudah menguap dan cat semprot akan mengubah substansi menjadi bentuk aerosol yang mudah terisap Cat dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui inhalasi, kontak kulit dan oral, hal ini merupakan pajanan potensial. Cat mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker terutama kanker paru di samping kanker esofagus, abdomen dan kandung kencing.8 Isosianat yang dikombinasi dengan bahan-bahan kimia lain dalam cat semprot, pelapis polyurethane serta beberapa industri dapat mempeng- aruhi kesehatan bila dihirup dalam bentuk aerosol. Isosianat dapat menyebabkan beberapa kelainan paru seperti asma danpneumonitis hipersensitif.
Pajanan isosianat dapat menyebab- kan asma pada 5-15% pekerja dan merupakan penyebab paru kerja yang sering dijumpai di daerah industri.Cat semprot yang mengandung hidrokarbon, suatu bahan yang mudah menguap dapat menimbulkan sensasi euforia dan halusinasi, sehingga dapat disalahgunakan (abuse) terutama di kalangan remaja. Pajanan akut dan kronik dapat mempengaruhi kesehat- an paru dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
Cat berisi bahan kandungan cat dan bahan pewarna  berupa campuran zat kimia padat dengan medium cair, digunakan sebagai lapisan proteksi atau dekorasi permukaan; akan mengering dengan oksidasi, polimerisasi dan evaporasi. Pekerja cat dan orang di sekitarnya dapat terpajan oleh bahan-bahan kimia yang terdapat dalam cat.
Cat pada umumnya berbahan dasar air atau minyak dan terdiri atas tiga komponen penting, yaitu:
1.      Tiner
Semua cat mengandung pelarut/solvent yang biasanya berupa tiner. Tiner akan menguap segera setelah cat dioleskan, saat itu pekerja cat dapat mengisap bahan berbahaya yang terkandung dalam solven. Pajanan terhadap solvent dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, iritasi mata, hidung dan tenggorokan, masalah reproduksi dan kanker.
2.      Binder
Binder yang dapat menyebabkan masalah kesehatan adalah resin (epoxy sin dan urethane resin) menimbulkan iritasi hidung, mata, tenggorokan dan kulit.
3.      Pigmen
Pigmen dalam cat berguna untuk mewarnai dan meningkatkan ketahanan cat.
Banyak jenis pigmen merupakan bahan berbahaya yaitu: Lead chromate: digunakan untuk memberi warna hijau, kuning dan merah; dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat. Kromium: memberikan warna hijau, kuning dan oranye; dapat menyebabkan kanker paru dan iritasi kulit, hidung dan saluran napas atas. Kadmium: memberi warna hijau, kuning, oranye dan merah; dapat menyebabkan kanker paru.

Tabel 1. Bahan Cat dan Fungsinya
Bahan
Fungsi
Bahan pembentuk lapisan (film-forming materials): Linseed oilSoybean oilTung oilDehydrated Castor oilFish oilOiticica oilPerilla oilCaseinLatex emulsionVarnishes

Membentuk lapisan pelindung melalui oksidasi dan polimerisasi minyak tak jenuh
Tiner (thinners) :
Hidrokarbon alifatik, naphtha, fraksi petroleum lain

Sebagai suspensi pewarna cat (pigmen),
terlarut dalam bahan pembentuk lapisanndan konsentrasinya sedikit dalam cat
Turpentin (turpentine) :
Seperti hidrokarbon aromatik: toluen, silol (xylol)methylated naphthalene

Mempercepat pengeringan lapisan (film) melalui oksidasi dan polimerisasi
Pengering (driers) :
Co, Mn, Pb, Zn, naphthaleneresin, octoates, linoleat, tallates Antiskinning agents :
Polyhydroxy phenols. Plasticizers:
Beberapa macam minyak
Memberikan elastisitas pada lapisan sehingga mengurangi atau mencegah proses penguraian

Tabel 2. Pigmen Cat dan Fungsinya
Pigmen
Fungsi
Pewarna putih: timah putih, titanium dioksida, Zn oksida, lithopone, Zn
sulfida, basic lead sulphate
Pewarna hitam: karbon hitam, lampblack, graphite, magnetite black
Pewarna biru: ultramarine, cobalt blue, copper phthalocyanine, iron blue
Pewarna merah: timah merah, iron oxides,kadmium merah, toners and
lakes
Pewarna metalik : aluminum, debu sengbubuk tembaga
Pewarna kuning: litharge, ochre, timah atau Zn kromat, hansa yellows,
ferrite yellows, cadmium lithopone
Pewarna jingga: basic lead chromate, cadmium orange, molybdenum
orange
Pewarna hijau: kromium oksidakromat hijau, hydrated chromium oxide,
phthalocyanine green, permansa green
Pewarna coklat: burnt sienna, burnt amber, vandyke brown
Metal protective pigments: timah merah, timah biruseng, basic lead,
barium potassium chromates

Untuk melindungi lapisan cat dari sengatan matahari, menguatkan lapisan dan memberi tampilan menarik (estetik)
Pigments Extenders:
China clay, talk, asbestos, silika, gips, mika, barytesblanc fixe
Mengurangi biaya pewarna dan meningkatkan ketahanan warna

Cat semprot banyak digunakan di industri-industri mobil, mebel, pesawat, kapal laut dan industri lain. Cat semprot lebih berbahaya daripada cat kuas karena partikelnya yang kecil dapat tersebar luas. Cat semprot mengubah substansi menjadi aerosol, yaitu kumpulan partikel halus berupa cair atau padat, yang karena ukurannya yang kecil akan mudah terisap, sehingga potensial merupakan pajanan khususnya terhadap kesehatan paru, berpotensi menyebabkan penyakit paru akibat kerja; antara lain kanker, asma dan pneumonitis hipersensitivitas.
. Selain itu cat dapat mempengaruhi beberapa organ lain seperti susunan saraf pusat, hati, ginjal, kulit, mata, organ reproduksi, jantung dan paru. Di samping itu cat semprot yang mengandung hidrokarbon dapat disalahgunakan karena dapat memberikan sensasi euforia atau halusinasi; intoksikasi hidrokarbon dapat menyebabkan kelainan paru bahkan kematian.
Cat semprot berupa partikel halus yang dapat terisap ke dalam saluran napas. Lokasi deposisi partikel di saluran napas ditentukan oleh konsentrasi, kelarutan dan ukurannya. Partikel berukuran 10 µm atau lebih akan mengendap di hidung dan faring, yang berukuran kurang dari 5 µm dapat penetrasi sampai ke alveoli, dan partikel berukuran sedang (5-10µm) akan mengendap di beberapa tempat di saluran napas besar. Lokasi deposisi partikel akan memberikan respons atau penyakit yang berbeda. Faktor manusia juga berperan penting dalam berkembangnya penyakit, seperti kebiasaan merokok, kecepatan aliran udara, pernapasan, ukuran paru dan faktor familial.
Cat jenis tertentu diduga mengandung beberapa zat yang bersifat karsinogenik. Sebagian besar pajanan cat melalui inhalasi walaupun dapat juga melalui kontak kulit atau oral. Beberapa bahan dalam cat yang dapat menyebabkan kanker paru antara lain timah, kromium, molybdenum, asbestos, arsenik, titanium dan mineral oil (polycyclic aromatic hydrocarbon).
Arsen dan pewarna cat yang mengandung metal seperti titanium oksida, kromium dan besi saat ini jarang digunakan karena sejak tahun 1960 digunakan cat dengan berbahan dasar air yang hanya sedikit mengandung pelarut dan kurang berbahaya.
Isosianat sering diidentifikasi sebagai penyebab asma kerja pada pekerja cat semprot yang dikenal sebaga isocyanate-induced asthma. Prevalensi isocyanate-induced asthma diperkirakan berkisar antara 5-15% dan sering dijumpai di negara berkembang. Isosianat merupakan bahan utama cat semprot, selain itu dapat juga dijumpai pada varnis, lem dan polyurethane.
Isosianat merupakan bahan kimia reaktif yang dapat mengiritasi saluran napas dan membran mukosa. Dahulu toluene diisocyanate (TDI) sering digunakan dalam komponen cat semprot kendaraan bermotor; saat ini digantikan oleh 1,6 hexamethylene diisocyanate (OCN(CH2)6NCO (HDI) dan methylene diphenyl diisocyanate (MDI)HDI merupakan diisosianat alifatik; HDI monomer sangat mudah menguap, sehingga sebagian besar HDI dalam bentuk prepolimer.
Pajanan isosianat yang tinggi dapat menyebabkan iritasi mata, sensitisasi dan inflamasi kulit serta edema paru. Pada pekerja  yang telah tersensitisasi oleh isosianat, pajanan dosis kecil (kurang dari 1 ppb = parts per billion) dapat menyebabkan asma yang dapat tetap diderita bertahun-tahun setelah pajanan dihentikan. Tanda dan gejala yang sering yaitu batuk dengan atau tanpa produksi sputum, sesak atau rasa berat di dada, mengi, mengigil, malaise, nyeri otot, dan gejala seperti flu (flu like symptoms) pada saat bekerja. Demam disertai lekositosis dapat juga dijumpai pada asma kerja (5%). Pada beberapa pasien dapat dijumpai gejala yang tidak khas seperti batuk kronik atau bronkitis. Foto dada biasanya normal walaupun dapat juga ditemukan infiltrat interstisial atau menyebar. Pada pemeriksaan arus paksa ekspirasi serial (APE) didapatkan nilai APE yang lebih rendah saat berada di lingkungan pekerjaan.
Isosianat merupakan senyawa dengan berat molekul rendah (kurang dari 5000 dalton); mekanismenya sebagai penyebab asma belum jelas; diperkirakan melalui mekanisme imunologi dan nonimunologiMekanisme isocyanate-inducedasthma melalui non-IgE dependent karena antibodi IgE (imunoglobulin E) yang spesifik terhadap protein konjugat hanya sedikit dijumpai (10-30%).
Eosinofil jarang dijumpai pada asma kerja; berhubungan dengan beratnya penyakit dan peningkatan reversibilitas terhadap bronkodilator Hidrokarbon adalah bahan kimia yang terdapat di dalam cat, lem, pelarut dan bahan bakar (bensin); merupakan komponen organik yang terdiri atas molekul karbon dan hidrogen; terbagi atas jenis hidrokarbon aromatik dan alifatik.
Toksisitas hidrokarbon disebabkan karena bahan ini mudah menguap (volatil) sehingga mempengaruhi organ respirasi (paru); di samping itu dapat juga mempengaruhi sistem saraf, jantung, ginjal, hati dan gastrointestinal. Hidrokarbon volatil seperti bensen, toluen dan silen dapat memberikan sensasi euforia dan halusinasi sehingga sering disalahgunakan (abuse). Sejak dua dekade terakhir terjadi peningkatan penyalahgunaan cat semprot yang mengandung hidrokarbon pada remaja dengan sosial ekonomi rendah karena murah dan mudah didapat.
Teknik inhalasi melalui hidung, mulut atau cat disemprotkan ke kantong kemudian dihirup. Cat semprot yang disukai adalah cat semprot warna metalik karena mengandung toluene konsentrasi tinggi.

Daftar Pustaka
Maurits. 1999. Manajemen Penerapan Hiperkes di Perusahaan dan Rumah Sakit, Naskah Seminar Penerapan K3 dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Kerja dan Menyongsong Akreditasi Rumah Sakit.
Rohery, B. 1985. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14000. PT Pustaka Binaman Pressindo: Jakarta.
Soegiarto. Diktat Kuliah Keselamatan Kerja dan Higiene Perusahaan,
Suma’mur. 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. PT Toko Gunung Agung: Jakarta.






11 komentar :

  1. kalo boleh tanya, apa yang bisa dilakukan industri yang menggunakan bahan baku cat untuk mengurangi bahaya yang ditimbulkan bagi lingkungan sekitarnya ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya Akan mencoba menjawab.
      Sebenarnya banyak sekali yang bisa dilakukan. Salah satunya mengganti bahan baku dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Kemudian pengolahan limbah juga diperbaiki. Tapi imbasnya harga cat akan menjadi mahal.
      Lalu apakah konsumen akan suka? Tentu tidak kan. Sebenarnya jika dilihat secara adil, bukan produsen cat saja yang salah, tapi konsumen juga. Karena konsumen ingin cat yang terjangkau, makanya produsen menggunakan bahan baku yang murah juga dan tidak ramah bagi lingkugan.
      semoga puas atas jawabannya.

      Hapus
  2. saya mau tanya, jika cat yg telah disimpan lama, itu di atas cat yg mngendap itu ada cairan bening itu cairan apa y?
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya kurang mengerti mengenai pertanyaan yang dimaksud. Apakah itu untuk cat tembok atau cat besi?

      Hapus
  3. kalau boleh tau dimanakah seharusnya membuang bekas wadah cat semprot semacam pylok ?
    terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk skala kecil/perorangan bisa dilakukan dengan cara mengubur wadah bekas cat di dalam tanah.

      Hapus
    2. saya mau tanya. jika ditaman didalam tanah. tidakkah tanah akan tercemar.

      Hapus
  4. Pak, mohon info untuk pembuatan Cat Galvanized (menggunakan bahan kimia apa saja) ? mohon infonya sangat pak, terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Pak Bimo,
      Saya bukan orang yang ahli dalam pembuatan cat. Jadi tidak bisa memberikan info mengenai pembuatan cat galvanized.
      Terima kasih sudah mengunjungi blog kami.

      Hapus

Ikutlah Berpartisipasi di www.RofaYuliaAzhar.com. Cukup dengan Memberikan Tanggapan atas Artikel Kami. Agar Kami dapat Meningkatkan Kualitas Artikel yang Kami Buat