Oleh: Rofa Yulia Azhar
Tanggal terbit: 28 Juni 2012
Update: 23 Maret 2014
Update: 23 Maret 2014
Tidaklah naif jika saya katakan bahwa hampir (atau secara ekstrim saya katakan semua) orang di dunia pasti pernah
mengalami kesulitan untuk melupakan seseorang: mantan pacar, seseorang yang
dikagumi, sosok obsesi atau entahlah siapapun yang ingin dilupakan, selama dia
mengganggu dinamika kehidupan anda, maka anda punya kewajiban untuk
melupakannya. Melupakan seseorang sebenarnya merupakan sesuatu yang mudah,
asal kita berani melakukan beberapa pertaruhan kecil terhadap fakta. Karena
belum tentu orang yang mengalami fakta, akan mampu menerimanya.
Untuk melupakan seseorang, anda tidak perlu terlalu mempersulit diri dengan berbagai sugesti yang menyesatkan anda -dan kadang beberapa orang menjadi sangat terpuruk karena suatu sosok dan kehilangan arah tujuan hidup- ke arah yang membuat: tidak seperti dahulu lagi. Tapi sebaliknya juga, melupakan seseorang juga tak semudah anda ketika melupakan rumus molalitas, rumus gaya grivitasi, bunyi hukum termodinamika yang telah anda hapalkan semalaman sebelum anda ujian.
Melupakan di sini tidak berarti anda harus melupakan namanya (dan jika anda memang ingin seperti itu anda bisa mencoba Hipnotherapy), tapi yang dimaksudkan melupakan yaitu menghilangkan kehadiran rasa yang dulu sempat ada. Beberapa langkah yang bisa anda lakukan untuk melupakan seseorang:
1. Awal yang baru selalu berasal dari kehancuran
Seperti
proses penciptaan galaksi bima sakti yang terjadi karena kehancuran (teori big
bang), maka kehidupan anda yang baru harus dimulai dengan kehancuran. Baiklah,
mari kita mulai kehancuran awal dengan cara membuang semua bukti fisik tentang
seseorang yang ingin kita lupakan. Apapun itu. Termasuk foto, sms, No. kontak,
data, hadiah darinya jika anda memang tidak membutuhkannya lagi.
Tetapi jika hadiah itu berupa jam Rolex seharga Rp.45.500.000, saya sarankan kepada anda untuk berpikir ulang jika ingin membuangnya. Secara harfiah, apa yang anda lakukan ini sebenarnya bukan untuk memutuskan tali silaturahmi, tapi untuk melupakan nuansa yang pernah hadir. Jika anda masih menyimpan bukti fisik itu, jangan salahkan saya jika akan muncul 5W + 1H yang mencakup:
Tetapi jika hadiah itu berupa jam Rolex seharga Rp.45.500.000, saya sarankan kepada anda untuk berpikir ulang jika ingin membuangnya. Secara harfiah, apa yang anda lakukan ini sebenarnya bukan untuk memutuskan tali silaturahmi, tapi untuk melupakan nuansa yang pernah hadir. Jika anda masih menyimpan bukti fisik itu, jangan salahkan saya jika akan muncul 5W + 1H yang mencakup:
- Who: Siapa yang telah memberi itu?
- When: Kapan dia memberikannya?
- Where: Dimana dia memberikannya?
- What: Apa perasaan yang timbul ketika barang itu diberikan?
- Why: Mengapa dia memberikan barang itu? (jawabannya pasti karena anda orang yang spesial bagi dia)
- How: Bagaimana cara dia memberikannya?
Sudah,
cukup, anda tak perlu menjawab pertanyaan di atas, anda tak ingin anda terlihat
bodoh untuk yang kedua kalinya. Karena tanpa anda menjawabnya, akan muncul
ketidaksadaran secara personal yang akan membangkitkan kegairahan rasa.
Gambar Ilustrasi Patah Hati
2. Sumber semua masalahnya bukan pada dia, tapi pada diri
anda
Sebenarnya,
yang mempersulit keadaan, karena bayangannya selalu hadir adalah diri anda
sendiri. Sedangkan dia? Saya rasa sekarang dia sedang asyik menonton tv di
rumah dengan cemilan ditangannya: tanpa sedikitpun
memikirkan anda. Anda harus melahirkan sugesti yang menghidupkan kehidupan
anda, untuk melupakannya dan hidup kembali menuju tujuan awal yang sempat anda
lupakan. Sugesti yang sebaiknya anda perhatikan:
- Anda terlalu takut jika anda tak bisa mendapatkan yang lebih baik lagi dari dia. Padahal mungkin seharusnya, "Dia tak pantas untuk anda". Mungkin anda terlalu baik dan tuhan tahu itu.
- Anda telah salah langkah, menggantungkan segala sesuatu terhadapnya secara berlebihan. Menggunakan pikiran berlebih untuk menghasilkan ekspetasi yang terlampaui tinggi, ketika jatuh? Begitu sakit bukan?
- (Secara sederhana, anda telah menjadikan dia tujuan hidup atau berharap menggapai tujuan hidup bersama dia. Padahal anda dan dia jelas berbeda)
- Anda terlalu menutup diri anda. Saya yakin, banyak sekali yang sebenarnya menaruh harapan pada anda dan orang ini bisa saja pada awalnya begitu meragukan, tidak seperti dia yang dahulu sangat meyakinkan.
- Yakinlah dia tidak sesempurna yang anda pikirkan. Pasti ada hal negatif yang jika terus berulang anda ingat akan membuat anda berubah pikiran.
- Hei Bung! Dia sudah tak memikirkan anda lagi. Kenapa anda begitu bangganya memikirkan dia?
Obat
dari sakit hati karena telah jatuh hati adalah jatuh hati itu sendiri. Masih
ada kesempatan untuk anda jatuh hati kepada orang lain, mungkin secara fisik
yang baru tidak lebih baik. Tapi hati berbicara masalah kenyamanan, bukan
penyesalan. Modal anda pada langkah ini adalah membuka diri dan berpikirlah
jika semuanya tak sama: tak ada yang pasti di dunia ini (silakan baca bunyi
hukum termodinamika kedua).
Secara nyata, saya juga pernah mempunyai teman yang mengejar wanita sebagai sosok obsesi. Proposal untuk menjadi pacar juga sampai dia ucapkan 11 kali, tapi selalu di tolak. Tapi pada akhirnya dia mampu melupakan sosok obsesi itu dan hidup dengan tentram.
4. Sibuk disaat senggang
Inilah
kata-kata yang paling saya sukai: Menyibukan diri, bahkan disaat senggang.
Menyibukan diri mampu membuat anda berpikir positif dan membantu anda (walaupun
sejenak) melupakan kenangan biadab itu.
Jangan sampai anda menyibukan diri dengan mendengarkan lagu-lagu sedih, keangkeran perasaan atau kebiadaban takdir dan jangan juga tertidur karena banyaknya waktu senggang anda. Itu benar-benar menyiksa.
5. Ada apa disekeliling anda?
Harus
diakui, keinginan untuk menyindiri bagi orang-orang yang mempunyai masalah
personal akan seseorang begitu besar. Tapi anda harus melawannya, masih ada
teman-teman anda. Mereka begitu menyanangkan. Perluaslah jaringan agar anda
tetap bersemangat hidup.
6. Lihat, dengar dan rasakan
Anda
tak harus terus terpuruk karena dia, anda tak harus terus meracau, dan anda tak
harus selalu berhasrat untuk kembali. Tujuan anda hidup bukan itu. Ada orang
tua anda yang wajib anda bahagiakan, melebihi pentingnya dia dan segala obsesi
anda.
Masih Ada Orang Tua
Jiwaku
berkata padaku dan menasehatiku agar mencintai semua orang yang aku benci dan
berteman dengan mereka yang memfitnahku.
Jiwaku
menasehatiku dan mengungkapkan padaku bahwa cinta tidak hanya menghargai orang
yang mencintai tapi yang dicintai.
Jiwaku
memintaku untuk menatap semua yang buruk dengan tabah sampai nampaklah
keelokannya.
Jiwaku
menasehatiku dan memintaku agar tidak merasa mulia mulia karena pujian dan
merasa risau karena celaan
Kusimpan
apa yang kukatakan dalam kata-kata yang kudengar dalam keheningan
(Kutipan Puisi Kahlil Gibran)
semangat terus...
BalasHapusSemangat untuk bangkit dari keterpurukan tentunya,
Hapuspak, mungkin itu benar secara teori, tp sulit untuk dijadikan kenyataan...
BalasHapusjadi teori itu masih mentah buat saya pak,,, samangat...
Manusia itu harus terus beruaha kan? Jadi jangan menyerah y.
Hapus