Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Minggu, 01 Juli 2012

Teori Belajar Bermakna Ausubel


Belajar menurut Gagne merupakan kegiatan yang kompleks, di mana setelah belajar tidak hanya memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai, akan tetapi siswa harus mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mengembangkan pemikirannya karena belajar proses kognitif. Hal ini juga sejalan dengan apa yang diungkapkan Syah (2008: 89) bahwa belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan atau keluarganya sendiri.
Menurut Ausubel, Novak, dan Hanesian (1978), ada dua jenis belajar: (1) belajar bermakna (meaningful learning) dan (2) belajar menghafal (rote learning). Belajar bermakna merupakan suatu proses belajar dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dipunyai seseorang yang sedang belajar. Belajar bermakna terjadi bila pelajar mencoba menghubungkan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka. Ini terjadi melalui belajar konsep, dan perubahan struktur konsep yang telah ada, yang akan mengakibatkan pertumbuhan dan perubahan struktur yang telah dipunyai si pelajar (Paul: 1997:54).
Atas dasar teori Ausubel, Novak mengemukakan gagasan peta konsep yang menyatakan hubungan antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi untuk menolong guru mengetahui konsep-konsep yang telah dimiliki para siswa agar belajar bermakna dapat berlangsung, untuk mengetahui penguasaan konsep-konsep pada siswa dan untuk menolong para siswa memepelajari cara belajar (Dahar, 1996:115).
Selaras apa yang dikatakan Yamin (2008:144), serang teoriwan bernama Novak (1985) menulis sebuah buku berjudul Learning how to learns, di dalamnya menjelaskan tentang suatu bentuk bantuan kepada siswa-siswa untuk mengembangkan pikirannya melalui belajar peta konsep (concept map). Peta konsep adalah menyatakan hubungan-hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Peta konsep yang dikembangkan oleh seseorang akan tidak sama dengan peta konsep yang dikembang oleh orang lain, sebab dalam pikiran seseorang akan banyak konsep-konsep itu yang akan kita tuangkan secara individu.
Menurut Ausubel (dalam Paul, 1997: 54), seseorang belajar dengan mengasosiasikan fenomena baru ke dalam skema yang telah ia punya. Teori belajar bermakna Ausubel ini sangat dekat dengan inti pokok kontruktivisme. Keduanya menekankan pentingnya belajar mengasosiasikan pengalaman, fenomena, dan fakta-fakta baru ke dalam sistem pengertian yang telah dipunyai. Keduanya menekankan pentingnya asimilasi pengalaman baru ke dalam konsep atau pengertian yang sudah dipunyai siswa. Keduanya mengandaikan bahwa dalam proses belajar itu siswa aktif.
Gambar David Ausubel


Daftar Pustaka
Ratna Wilis Dahar. 1996. Teori – Teori Belajar. Jakarta : Erlangga.

Paul Suparno. 1997. Filsafat Kontruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Muhibbin Syah. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


Martinis Yamin. 2009. Paradigma Pendidikan Kontruktivistik. Jakarta: Gaung Persada.


0 komentar :

Posting Komentar

Ikutlah Berpartisipasi di www.RofaYuliaAzhar.com. Cukup dengan Memberikan Tanggapan atas Artikel Kami. Agar Kami dapat Meningkatkan Kualitas Artikel yang Kami Buat