Oleh : Suyati
Tanggal terbit: : 1 Juli 2012
Istilah POE (Prediksi, Observasi, Eksplanasi) pertama kali diperkenalkan oleh White and
Gunstone, yang artinya prediksi, observasi, eksplanasi. Kemampuan POE (Prediksi,
Observasi, Eksplanasi) berarti kemampuan seseorang untuk memprediksi,
mengobservasi, dan mengeksplanasi. Berikut masing-masing pengertiannya:
1.
Kemampuan memprediksi artinya
kemampuan untuk mengantisipasi atau menyimpulkan suatu hal yang akan terjadi
pada waktu yang akan datang berdasarkan perkiraan atas kecenderungan atau pola
tertentu atau hubungan antar data atau informasi. Kata kerja operasional dalam kemampuan memprediksi yaitu mengantisipasi
berdasarkan kecenderungan, pola atau hubungan antar data atau informasi.
Indikator yang harus ada yaitu dapat mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada
keadaan yang belum diamati dengan menggunakan pola-pola (hubungan-hubungan) (Widyatiningtyas,
2009:1-2).
2. Kemampuan mengobservasi artinya kemampuan untuk mengumpulkan data atau
informasi melalui penerapan dengan indera. Kata kerja operasional dalam
kemampuan mengobservasi yaitu melihat, mendengar, merasa, meraba, membaur,
mencicipi, mengecap, menyimak, mengukur, dan membaca. Indikator yang harus ada
yaitu menemukan fakta yang relevan dan memadai serta menggunakan sebanyak
mungkin indra (Widyatiningtyas, 2009:1-2).
3.
Kemampuan
mengeksplanasi yaitu kemampuan untuk menjelaskan suatu kejadian secara
terperinci.
Menurut White and Gunstone (dalam Sheppard, 2006:34), kemampuan POE
(Prediksi, Observasi, Eksplanasi) dapat menyelidiki gagasan siswa dan cara
mereka dalam menerapkan pengetahuan pada keadaan yang sebenarnya (praktikum),
dan untuk menyelidikinya, diperlukan soal-soal yang dapat menggali ketiga
kemampuan ini, yaitu soal-soal prediksi, observasi, dan eksplanasi atau penjelasan.
Penggunaan soal-soal POE (Prediksi, Observasi, Eksplanasi) ini telah
dilaporkan secara intensif dari beberapa literatur. Misalnya Baird and Mitchell
(dalam Kearney and Treagust, 2000:2) dan Palmer (dalam Kearney
and Treagust, 2000:2) yang menyatakan bahwa soal-soal ini digunakan untuk
menyelidiki gagasan siswa dalam pembelajaran. Selain itu,
Wood and Thorley (dalam Sheppard, 2006:34) juga menyatakan bahwa banyak
penelitian telah menggunakan soal-soal ini.
Hal serupa juga dikemukakan oleh Matthew (2000) POE merupakan
strategi pembelajaran untuk menyelidiki pemahaman siswa dengan menggunakan 3
soal. Pertama, siswa harus memprediksikan hasil suatu kejadian dan harus yakin
akan prediksinya, kemudian mereka harus menggambarkan apa yang mereka lihat dan
terakhir mereka harus merekonsiliasi antara prediksi dan hasil observasi.
Selanjutnya model POE mengalami perkembangan menjadi model POEW (Predict, Observe, Explain and Writing). Untuk penjelasan lebih lanjut dapat di lihat di link berikut: Model pembelajaran POEW (klik untuk selengkapnya)
Selanjutnya model POE mengalami perkembangan menjadi model POEW (Predict, Observe, Explain and Writing). Untuk penjelasan lebih lanjut dapat di lihat di link berikut: Model pembelajaran POEW (klik untuk selengkapnya)
Sebenarnya untuk model POE merupakan saah satu model lama. Pengembangan terbaru untuk model POE adalah model POEW. Jika saudara membutuhkan bisa saya posting untuk model POEW.
BalasHapusklo blh tau untuk daftar pustakanya sendiri di ambil dari mana? atau buku yang membahas tentang model ini apa?
BalasHapusDaftar Pustakanya didapatkan dari jurnal luar negri. Anda bisa mencari lewat referensi sistem oxford yang sudah saya cantumkan.
Hapus^_^
saya mw bertanya?
BalasHapusapakah bapak mempunya buku tentang P.O.E ?
saya ingin menanyakan pengarang dan penerbit buku tentang P.O.E..
saya sedang bingung sekali untuk bahan skripsi saya, klo bapak punyA TOLONG KIRIM KE EMAIL SAYA.. ewajx18@gmail.com
makasih..
Buku tentang POE belum ada sepengetahuan saya. Masih dalam bentuk jurnal, dan referensi itu menurut saya sudah cukup.
Hapusbuku rujukan POE APA ya?
BalasHapusKa, artikelnya gak bisa di download ya
BalasHapus