Oleh: Rofa Yulia Azhar
Tanggal terbit: 17 Nopember 2012
Tak usah menangis kekasih hatiku, berbahagialah
Aku sudah menjauh darimu, menghindar, tenggelam oleh perasaanku
Wujudku hanyalah membran kemunafikan, membungkus
Tapi tenang, hatiku telah berpengalaman menerima segala bentuk rupa
Ia merupakan padang pasir bagi unta-unta kehausan dan teman bagi para musafir
Tak usah khawatir kekasihku, tersenyumlah
Aku sudah menyentuh segalanya dengan ujung jemariku agar tercipta kedamaian
Logikaku, indraku, dan kenanganku
Tapi aku risau, hatiku tak mampu untuk aku sentuh
Ia begitu gaib sampai aku tak tahu kemana jemariku harus menyentuhnya
Saudara tuaku, bibit dari segala silsilahku berkata padaku bahwa manusia harus bersekutu dengan kenyataan
Tapi sayang, lembaran-lembaran sel dalam kehidupanku tak mampu menerimanya
Menolak dengan mentah lalu memuntahkannya
Aku masih nyaman tenggelam akan euforia harapanku
Ah, dasar manusia, selalu saja tak mampu mewujudkan harapan
Aku ingin berbisik satu hal padamu kekasih hatiku, tentang ketenangan
Ternyata ketenangan tidaklah terletak pada kedamaian
Melainkan pada kekacauan yang tergadaikan
Sabtu, 17 November 2012
Aku adalah Puisi
Gambar Ilustrasi
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar
Ikutlah Berpartisipasi di www.RofaYuliaAzhar.com. Cukup dengan Memberikan Tanggapan atas Artikel Kami. Agar Kami dapat Meningkatkan Kualitas Artikel yang Kami Buat