Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tentang Hidup

Tak masalah ada di pihak mana anda berdiri (pekerja keras, orang yang beruntung, orang sial, miskin, bodoh, pintar atau apalah), yang terpenting yang harus kita miliki adalah kemampuan untuk mengambil hikmah dari setiap momen yang terjadi dalam hidup kita (Rofa: 2010)

Mayoritas Manusia

Kebanyakan orang ingin pergi ke tempat tertinggi dalam kehidupan ini. Tanpa mereka sadari bahwa tempat tertinggi itu menjadi tempat terendah ketika mereka menginjaknya (Rofa: 2011)

Antara Tuhan dan Kita

Salah satu bentuk rasa syukur kita yang tertinggi pada tuhan tentang akal adalah membiarkan otak kita berman-main dengan bermacam-macam ide dan berusaha menuliskannya sebagai suatu kesimpulan yang dapat digunakan oleh orang lain sebagai suatu referensi, bukan sebagai kitab suci (Rofa: 2010)

Stereotipe Negatif

Apalah artinya kekurangan dan kelemahan, jika ada hati yang menerima kita apa adanya (Rofa: 2009)

Lalu

Pada akhirnya kita semua akan menjadi pahlawan dari kisah hidup kita sendiri (Rofa: 2013)

Selasa, 16 Juli 2013

Narkoba dan Jenis-jenisnya

Oleh : Rofa Yulia Azhar
Tanggal terbit : 16 Juli 2013
Sumber : Dikutip dari berbagai sumber dengan perubahan seperlunya

Mungkin anda sering mendengar kalimat larangan untuk menjauhi narkoba. Tapi sedikit dari kita yang mengetahui alasan dibalik pelarangan narkoba dan bagaimana hukumnya menurut agama islam.

Narkoba meskipun ada beberapa orang yang mengartikannya sebagai narik-narik kolor bapak (haha...) sebenarnya merupakan singkatan dari “narkotika dan obat-obatan berbahaya”. Istilah ini khusus dikeluarkan oleh departemen kesehatan. Selain itu dikenal juga sebagai Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Baik narkoba maupun napza mengacu pada senyawa yang dapat menimbulkan resiko bagi penggunanya.

Pada awalnya narkoba digunakan untuk dunia kesehatan. Narkoba digunakan untuk membius pasien saat hendak operasi, dapat digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit tertentu, mengurangi rasa sakit atau digunakan dalam terapi. Namun kini kegunaan itu telah disalahartikan akibat pemakaian di luar fungsi dan dosis yang semestinya.

Jika pada tahun 2008 jumlah penyalahgunaan narkoba di Indonesiamencapai 3,3 juta jiwa, maka pada tahun 2013 diperkirakan menjadi 4,3 juta jiwa. Apakah anda ingin termasuk ke dalam bagian dari mereka?

Jenis-Jenis Narkoba:
  1. Narkotika: heroin, opium, kokain dan ganja
  2. Psikotropika: sedatin (pil BK), ekstasi, shabu-shabu, dll.
  3. Zat adiktif: Lem kayu (aibon), eter, dll.
Perbedaan antara narkotika, psikotropika dan zat adiktif:
  1. Narkotika: zat yang dapat menyebabkan penurunan/perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan ketergantungan.
  2. Psikotropika: zat yang bersifat psikoaktif yang berpengaruh pada aktifitas mental dan perilaku.
  3. Zat adiktif:zat yang dapat digunakan sebagai pengganti narkotika dan psikotropika yang dapat mengganggu sistem syaraf.
Efek yang ditimbulkan oleh narkoba sangat unik, aneh dan menyeramkan. Untuk jenis ekstasi, pil mahal ini dapat menyebabkan pengkonsumsinya tertawa tanpa alasan, hal tidak lucu saja bisa membuatnya tertawa. Lain lagi dengan kokain, penggunaan kokain telah dirintis oleh suku Indian sejak dahulu kala. Pengguna kokain mampu berjalan sehari semalam tanpa istirahat (keren kan?). Ada juga shabu-shabu yang harganya Rp.200.000-Rp. 500.000, narkoba jenis ini dapat merusak otak. Penggunanya kebanyakan akan mati akibat sesak napas. Penyebaran narkoba melibatkan mafia internasional yang ingin merusak anak-anak di dunia. Sedangkan untuk ganja, narkoba ini harganya Rp.10.000 sudah dapat dibuat menjadi 4 batang rokok. Efeknya dapat menimbulkan rasa gembira yang berlebihan. Efek yang paling sadis adalah dari opium atau heroin, pengguna heroin atau opium akan berhalusinasi seolah-olah semua orang memusuhinya. Bahkan pengguna opium tak segan-segan berkelahi dengan sebuah ember.

Lalu bagaimana dengan hukum narkoba secara agama? Dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 195, Allah SWT berfirman,”Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan…” selain itu, dalam Alquran surat Annisa ayat 29,”… Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah maha penyayang kepadamu”.
Selain itu penggunaan narkoba juga dapat merusak ekonomi karena penggunanya akan kecanduan dan menghalalkan berbagai cara untuk membelinya. Secara efek, narkoba sebenarnya dapat membunuh secara perlahan, jadi pengkonsumsi narkoba secara tidak sadar telah membunuh dirinya sendiri.

Lalu bagaimana kalau coba-coba? Mencoba narkoba sama saja mencoba mati. Jika anda berhasil selamat dari kematian fisik karena narkoba maka setidaknya kehidupan andalah yang mati.

Gambar Poster Ajakan untuk Menjauhi Narkoba


Perubahan Wajah Orang yang Mengkonsumsi Narkoba





Jumat, 12 Juli 2013

Spesifikasi, Cara Menggunakan, dan Jenis Tabung Pemadam Kebakaran

Oleh: Rofa Yulia Azhar
Tanggal terbit: 12 Juli 2013
Update: 28 Februari 2014
1. Spesifikasi Tabung Pemadam Kebakaran
Alat pemadam api adalah alat perlindungan kebakaran aktif yang digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil, umumnya dalam situasi darurat. Pemadam api tidak dirancang untuk digunakan pada kebakaran yang sudah tidak terkontrol, misalnya ketika api sudah membakar langit-langit. Umumnya alat pemadam api terdiri dari sebuah tabung ber tekanan tinggi yang berisi bahan pemadam api.
Gambar Tabung Pemadam Kebakaran
Ada dua jenis utama alat pemadam kebakaran: yaitu bertekanan di dalam dan dioperasikan oleh cartridge. Dalam unit bertekanan di dalam, gas penyembur disimpan pada ruang yang sama dengan bahan pemadam kebakaran tersebut. Tergantung pada bahan yang digunakan, jika berbeda maka bahan pendorong yang digunakan juga berbeda. Pada alat pemadam berisi bahan kimia kering, umumnya digunakan nitrogen; alat pemadam air dan busa biasanya menggunakan udara. Alat pemadam api bertekanan di dalam adalah jenis yang paling umum. Sedangkan jenis Alat pemadam yang dioperasikan Cartridge gas penyembur berisi dalam cartridge yang terpisah yang harus ditekan lebih dulu sebelum mengalir keluar, mendorong bahan pemadam.

Jenis ini tidak seperti biasa, digunakan terutama untuk fasilitas industri, di mana memerlukan penggunaan dengan kemampuan yang lebih tinggi dari yang biasa. serta memiliki keuntungan karena lebih sederhana sehingga memungkinkan pemakai untuk cepat melaksanakan pemadaman, hingga mampu mengendalikan api dalam kurun waktu yang cepat. Tidak seperti jenis bertekanan di dalam yang menggunakan nitrogen, alat pemadam ini menggunakan pendorong karbon dioksida bukan nitrogen, meskipun model cartridge nitrogen juga kadang digunakan pada temperatur rendah.

Jenis alat pemadam yang digunakan di seluruh dunia dioperasikan oleh Cartridge tersedia dalam bahan kimia kering dan jenis serbuk kering serta berbahan basah seperti air, busa, kimia kering (kelas ABC dan BC), dan bubuk kering (kelas D) .
Gambar Spesifikasi Tabung Pemadam Kebakaran
Alat Pemadam api selanjutnya terbagi lagi menjadi pemadam genggam portable yang juga disebut alat pemadam genggam dengan berat antara 0,5-14 kilogram, karena mudah dibawa dengan tangan. berikutnya adalah Alat pemadam api beroda biasanya memiliki berat badan 23 + kilogram (50 + pound). Model beroda ini yang paling sering ditemukan di lokasi bangunan, bandar udara, heliports, Serta Dok dan pelabuhan.
Tabel Jenis Kebakaran dan Tipe Tabung Pemadam Kebakaran yang Direkomendasikan 1

Tabel Jenis Kebakaran dan Tipe Tabung Pemadam Kebakaran yang Direkomendasikan 2

2. Jenis-jenis Tabung Pemadam Kebakaran
a.      Carbon Dioxide (CO2)
CO2 adalah Senyawa/bahan kimia yang terbentuk dari 1 atom karbon dan 2 atom oksigen, yang dapat dihasilkan baik dari kegiatan alamiah maupun kegiatan manusia.
  • Dapat digunakan memadamkan kebakaran kelas B dan C karena merupakan bahan gas, CO2 tidak merusak, dengan daya guna yang efektif dan bersih.
  • Sangat efisien serta efektif digunakan dalam ruangan seperti kantor, lab dan ruangan lainnya.
  • Carbon Dioxide (CO2) dapat menyerap panas dan sekaligus mendinginkan.
  • Konstruksi tabung dirancang khusus untuk menahan tekanan tinggi dan dilengkapi dengan selang yang panjang dengan nozzle yang berbentuk corong.
  • Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia.
b.      Foam AFFF (Aqueous Film Forming Foam)
Foam AFFF (Aqueous Film Forming Foam) adalah berbasis air dan sering mengandung surfaktan berbasis hidrokarbon seperti sulfat sodium alkyl, fluoro surfactant seperti: fluorotelomers, asam perfluorooctanoic (PFOA), asam perfluorooctanesulfonic (PFOS). Mereka memiliki kemampuan untuk menyebar di permukaan cairan berbasis hidrokarbon. Alcohol resistant aqueous film forming foams (AR AFFF) adalah busa/foam yang tahan terhadap reaksi dari alkohol, dapat membentuk lapisan/ segmen pelindung ketika dipakai atau disemprotkan.
Sangat cocok untuk memadamkan api yang terjadi akibat korsleting listrik. karena bersih dan aman untuk alat listrik khususnya.
  • Dapat digunakan untuk memadamkan api kelas A namun sangat cocok bila digunakan untuk kelas B.
  • Bersifat Kondukstif (Penghantar Listrik). Tidak dapat dipakai untuk memadamkan api kelas C.
  • Foam bersifat ringan, sangat efektif untuk memadamkan zat cair yang mudah terbakar dengan cara mengisolasi oksigen serta menutupi permukaan zat cair untuk menghindari api yang dapat menjalar (meluas) kembali.
  • Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia.
  • Merupakan pemadam api yang bersih dan tidak meninggalkan residu.
c.       Gas Pengganti Hallon Non CFC (HCFC-141B)
Gas Pengganti Hallon/ HCFC-141b adalah senyawa kimia yaitu hydrochlorofluorocarbon (HCFC). Merupakan senyawa dari 1,1-dichloro-1-fluoroethane dan Chemical Abstracts.
Gas pengganti hallon ini berkembang mengikuti zaman, sehingga banyak bermunculan produknya. HCFC-141B adalah salah satu gás pengganti hallon tersebut dan lainnya seperti: FM200, Hallotron dan lainnya dengan kualitas menyerupai Hallon. Hallon dilarang digunakan karena merusak lapisan ozon. sebabnya yaitu memiliki CFC yang cukup tinggi dan kemungkinan merusaknya sangat besar. Harga dari Tabung Pemadam Api dengan isi Gas pengganti hallon relatif lebih tinggi dari harga Apar dengan isi yang lainnya. Gas pengganti hallon sering digunakan di kapal, pesawat dan tempat dengan elektronik yang cukup banyak. dengan gas ini lebih aman dan bersih untuk alat-alat tersebut, sehingga tidak merusak.
  • Sangat efektif untuk digunakan pada semua resiko kelas kebakaran AB dan C.
  • Tidak menghantarkan listrik (Non Konduktif), sehingga tidak akan menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronik dan alat perkantoran modern lainnya.
  • Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia.
3. Cara Menggunakan Tabung Pemadam Kebakaran
Cara menggunakan tabung pemadam kebakaran yaitu :
  • Tarik Pin pengaman yang berada pada Valve (mirip kunci yang berada diatas tabung pemadam api)
  • Pegang Hose atau selang pada dengan tangan kedua terkuat anda dan tabung dengan tangan terkuat pertama anda.
  • Arahkan Nozzle atau pangkal selang pada titik api (area kebakaran)
  • Jangan melawan terhadap arah angin, harus mengikuti arah angin supaya tidak terjadi pembalikan arah panas maupun semburan dari sumber api (Sumber kebakaran).
  • Ayunkan Nozzle ke kanan dan ke kiri untuk memadamkan api.
  • Tindakan tambahan: Buka jendela selebar-lebarnya, gunakan tabung pemadam kebakaran untuk memecahkan kaca jendela jika diperlukan.
Gambar Cara Membuka Pengaman Tabung Pemadam Kebakaran

Gambar Prosedur Penggunaan Tabung Pemadam Kebakaran

4. Harga Tabung Pemadam Kebakaran
Tabung pemadam kebakaran memiliki harga variatif, tetapi hampir semua jenis tabung pemadam kebakaran memiliki masa kadaluarsa untuk 2 tahun. Untuk tabung pemadam kebakaran ukuran 5 Kg tipe powder, biasanya harganya berkisar antara 700-800 ribu rupiah. Sedangkan jika tabung pemadam kebakaran sudah kosong dan ingin diisi lagi maka dikenakan tarif antara 400-500 ribu rupiah setiap 5 Kg nya.

Kamis, 11 Juli 2013

Definisi, Ciri Khas dan Hakekat Sains

Tanggal terbit : 11 Juli 2013
Sumber : Farida Ch, Ida. 2012. Hakekat Sains. Tersedia online: http://faridach.wordpress.com/tag/definisi-sains/ [diakses tanggal: 11 Juli 2013]


Secara umum istilah sains (science) diartikan sebagai ilmu atau ilmu pengetahuan . Istilah  ‘science’ yang berasal dari scioscire (bahasa latin) yang berarti tahu. Begitupun juga ilmu berasal dari kata ‘alima’ (bahasa arab) yang juga berarti tahu. Jadi, baik ilmu maupun science secara etimologis berarti pengetahuan. Dalam makna sempit, sains diartikan sebagai natural sains atau ilmu kealaman yang terdiri atas  disiplin ilmu physical sciences dan life sciences.

Sains dibentuk oleh karena dua orde pengalaman, yaitu hasil observasi terhadap gejala/fakta (orde observasi) dan konsep manusia mengenai alam semesta (orde konsepsional).
Oleh karena itu, sains merupakan kumpulan pengetahuan yang menelaah atau mengaji fakta-fakta empiris.

Fakta empiris yang dimaksudkannya adalah fakta yang langsung dialami oleh manusia yang menggunakan panca inderanya. Sedangkan syarat yang harus dipenuhi oleh sekumpulan  pengetahuan yang dikandung  dalam ilmu itu adalah   susunannya harus logis, sistematis dan diperoleh dengan metode keilmuan.

Selain itu untuk mendapatkan pengetahuan tersebut, ilmu membuat beberapa asumsi mengenai obyek-obyek empiris agar dapat memberikan arah dan landasan bagi kegiatan penelaahan.
Diasumsikan bahwa meskipun obyek-obyek empiris yang menjadi bidang penelaahan mempunyai sifat keragaman, namun pada dasarnya  memperlihatkan sifat berulang dan semuanya jalin menjalin secara teratur serta suatu peristiwa tidaklah terjadi secara kebetulan namun mempunyai pola yang teratur.

Seluruh science berawal dari gagasan yang timbul dari pemikiran sehari-hari mengenai fenomena yang terjadi di alam semesta. Sains dimulai dengan fakta dan berakhir dengan fakta. Fakta yang terjadi kemudian menjadi fakta baru dan menjalani siklus yang sama. Saintis mengemukakan teorinya secara tentatif melalui induksi yang diawali dengan mengumpulkan sejumlah fakta. Kemudian mengadakan prediksi melalui deduksi.

Apabila sejumlah observasi yang dimaksudkan untuk memverifikasi prediksi tidak mendukung teori sebelumnya, maka teori lama dimodifikasi atau diubah menjadi teori baru.  Kekhasan dan keistimewaan sains terletak pada pandangan-pandangannya yang lebih kritis, adanya observasi dan deskripsi yang lebih teliti dalam melukiskan benda-benda atau kejadian.

Cara kerja para saintis yang khas dalam mengembangkan sains tersebut memberikan dampak dan kontribusi yang sangat besar bagi kemajuan peradaban manusia. Dengan terungkapnya tabir rahasia alam satu persatu, serta mengalirnya informasi yang dihasilkan, jangkauan sains makin luas sehingga menghasilkan penerapan sains berupa teknologi. Kemajuan teknologi itu telah mengubah segenap aspek kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun mahluk sosial.

Dampaknya yang begitu besar tidak serta merta dapat diikuti dan dimaknai oleh semua lapisan masyarakat dunia. Terjadi kecenderungan, masyarakat lebih sebagai pengguna teknologi. Berbagai dampak negatif semakin dirasakan sebagai akibat penggunaan sains dan teknologi yang tidak dilandasi perspektif, sikap dan nilai-nilai sains.

Oleh karena itulah, perlu ditelusuri kembali sifat alamiah sains  (the nature of science) yang hakekatnya merupakan ilmu yang diilhamkan kepada manusia oleh Allah SWT agar menyadari hukum-hukum alam (Sunatullah) dan dipergunakan untuk kemaslahatan manusia.
Ada tiga bagian yang dibahas mengenai sifat alamiah sains, yaitu pandangan saintis mengenai dunia (the scientific world view), inquiri ilmiah (scientific inquiry) dan  upaya-upaya pengembangan sains (scientific enterprise).

Sepanjang sejarah umat manusia, orang-orang telah banyak mengembangkan sejumlah interkonesi dan memvalidasi gagasannya mengenai dunia fisik, biologi, psikologi dan sosial. Gagasan-gagasan itu telah memberikan peluang secara terus-menerus untuk meningkatkan pemahaman manusia  yang menyeluruh mengenai alam semesta dan lingkungannya. Gagasan-gagasan tersebut dikembangkan secara khusus melalui observasi, berpikir, bereksperimen dan sejumlah pengujian. Cara tersebut merepresentasikan  aspek mendasar dari sifat alamiah sains dan merefleksikan kekhasan sains yang cenderung berbeda dari metode pengetahuan lain.

1.  The scientific world of view (Pandangan Saintis mengenai dunia)
Para saintis memiliki keyakinan dan sikap yang mendasar dalam memandang sifat-sifat alam semesta, sehingga  memungkinkan mereka bekerja dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, yaitu sebagai berikut :

Dunia dapat dipahami
Sains dilandasi anggapan ;  1) kejadian di alam semesta terjadi di dalam pola-pola yang konsisten dapat dipahami melalui  studi yang sistematis dan seksama. Dengan menggunakan akal dan logika serta bantuan instrumen. pola-pola di alam semesta dapat ditemukan ; 2) alam semesta adalah suatu sistim tunggal yang mempunyai prinsip dasarnya sama di manapun.  Pengetahuan yang diperoleh  dari satu bagian dari alam semesta dapat digunakan untuk bagian lain.  Contohnya : prinsip-gerak dan gravitasi yang menjelaskan benda jatuh  ke  bumi dapat  juga menjelaskan gerakan bulan dan planet-planet. Dengan beberapa modifikasi dari tahun ke tahun, prinsip-prinsip yang sama dari gerakan berlaku untuk semua materi yang bergerak (gerak partikel, bintang-bintang, perahu layar, pesawat ruang angkasa, cahaya, dsb.)

Gagasan-gagasan ilmiah adalah subyek perubahan
Sains memproduksi pengetahuan melalui proses ilmiah berupa pengamatan yang cermat terhadap fenomena dan menemukan teori-teori yang dapat menjelaskan fenomena tersebut. Perubahan suatu teori atau gagasan-gagasan ilmiah tidak dapat dielakkan karena pengamatan-pengamatan yang baru dapat bertentangan dengan teori-teori yang sudah ada.   Dalam sains, selalu terjadi pengujian, perbaikan, penolakan terhadap teori-teori baru ataupun teori-teori lama.

Pengetahuan ilmiah bertahan lama
Meskipun  para saintis menolak kebenaran pencapaian absolut dan menerima beberapa ketidak-pastian, namun sebagian besar pengetahuan ilmiah bertahan lama. Modifikasi gagasan paling biasa terjadi dibandingkan dengan penolakan. Dengan memodifikasi gagasan konstruksi pengetahuan menjadi lebih kuat dan bertahan  hingga tumbuh menjadi lebih akurat dengan penerapan yang lebih luas.  Contohnya : dalam merumuskan teori relatifitas, Albert Einstein tidak membuang hukum gerak Newton tetapi menunjukkan  keterbatasan aplikasi hukum itu ke dalam suatu konsep yang lebih umum
Sains memiliki keterbatasan  untuk menyediakan jawaban lengkap semua pertanyaan.
Banyak fenomena yang tidak bisa diuji secara ilmiah. Contohnya :  keyakinan terhadap kekuatan gaib, astrologi, keberuntungan, dll.  Dalam hal ini,  pendekatan ilmiah tidak relevan untuk digunakan.

2. Scientific Inquiry (Inkuiri Ilmiah)
Pada hakekatnya berbagai disiplin ilmiah  sama dalam hal  meyakini adanya satu kejadian menggunakan hipotesis, teori dan logika. Namun demikian para saintis dapat berbeda dalam hal : a) fenomena yang diselidiki dan cara melakukan kerjanya ; b) keyakinan mereka terhadap data historis atau temuan eksperimen ; c) metode kualitatif dan kuantitatif ; d) sumber yang menjadi prinsip dasar  ; e) berapa banyak menggunakan temuan dari ilmu lainnya.

Pertukaran teknik, informasi dan konsep terjadi setiap saat antara para saintis dan ada pemahaman umum di antara mereka mengenai validitas ilmiah. Inkuiri ilmiah tidak mudah diuraikan terlepas dari konteks partikular  yang  diteliti. Tidak ada langkah-langkah sederhana yang selalu diikuti saintis , karena tergantung pada kajian sains mana yang tengah diselidiki. Dengan demikian perbedaannya terletak pada mode inkuiri.
Meskipun semua hal yang dibahas di atas merupakan karakterisitik kerja saintis professional, setiap orang dapat berlatih inkuiri dan  berpikir  ilmiah mengenai banyak hal yang menarik dalam kehidupan sehari-hari dengan memperhatikan prinsip-prinsip utama pengembangan inkuiri ilmiah yaitu sebagai berikut  :

Sains menuntut adanya fakta-fakta
Validitas suatu pernyataan ilmiah dimantapkan dengan mengacu pada pengamatan terhadap gejala. Untuk mendapatkan data yang akurat, fakta-fakta diobservasi dengan : 1) menggunakan panca indera dan instrumen yang relevan ; 2) dilakukan dalam setting alami (misalnya ; di hutan) atau di laboratorium ; 3) mengobsevasi secara pasif atau aktif (memanipulasi obyek yang diteliti) ; 4) pengontrolan kondisi atau variabel yang berpengaruh (mis : suhu, konsentrasi). Namun pengontrolan variabel sulit dilakukan bila studi misalnya berkaitan dengan bintang-bintang dan manusia.

Sains memadukan logika dan imajinasi
Konsep-konsep ilmiah tidak muncul hanya dari fakta-fakta yang ditemukan. Oleh karena itu saintis menggunakan imajinasi dan logika untuk mengusulkan hipotesis dan teori-teori agar  sesuai  prinsip-prinsip dari penalaran logis sehingga dapat diuji kesahihannya. Kadang-kadang  dalam  penelitian terjadi sesuatu yang tidak terduga, sehingga diperlukan pengetahuan dan kretifitas agar dapat mengenali hasil yang tak terduga tersebut. Suatu data yang telah diabaikan oleh seorang saintis dapat dijadikan petunjuk baru untuk penelitian oleh saintis lainnya.

Sains memberikan eksplanasi dan prediksi. 
Esensi dari sains adalah memvalidasi pengamatan, namun itu saja belum cukup, karena teori-teori hanya cocok untuk pengamatan yang sudah dikenal. Karena itu perlu dilakukan prediksi berdasarkan pola dari fenomena-fenomena yang telah terjadi.  Kredibilitas suatu teori bertitik tolak pada  : a) kemapanannya dalam  memperlihatkan hubungan antara beberapa fenomena yang sebelumnya tampak tidak berhubungan ; b) kemampuan memberikan prediksi antara lain prediksi tentang masa lampau yang sebelumnya tidak ditemukan (mis : teori asal muasal kejadian alam) atau mengenai suatu kejadian yang sulit diamati karena berlangsung lama (mis : teori evolusi bintang) : c) dapat diuji dengan eksperimen sejenis.

Sains berusaha mengidentifikasi dan menghindari bias
Jika dihadapkan pada suatu klaim yang menyatakan kebenaran, saintis meresponnya dengan menanyakan bukti-bukti apa yang mendukungnya. Namun bukti-bukti ilmiah dapat mengalami bias, karena tergantung pada bagaimana data tersebut diinterpretasikan, dicatat atau dilaporkan atau pemilihan kejadian pada saat data tersebut dicatat.  Bias tak dapat sepenuhnya dihindarkan, karena dapat diakibatkan oleh penyelidik, sampel, metode atau instrumen. Namun perlu diketahui kemungkinan sumber bias dan bagaiman dapat berpengaruh terhadap fakta.  Saintis selalu berusaha menghindari bias dalam pekerjaannya ataupun bersama dengan saintis lain. Untuk menghindari bias yang tidak terdeteksi mereka  bekerja bersama-sama agar bisa saling mengontrol pekerjaannya.

Sains tidak menganut paham kepatuhan mutlak
Hal ini tersebut mengandung arti bahwa sains bersifat netral tercermin dari teori-teori nya yang bersifat tentatif.

3. Scientific Enterprise (Upaya-upaya Ilmiah)
Upaya ilmiah sains dapat dilakukan oleh berbagai dimensi baik oleh perorangan, masyarakat sosial, maupun  institusional.  Hal ini karena : 1) sains merupakan aktifitas sosial yang kompleks ; 2) Sains terorganisasi ke dalam disiplin konten dan diselenggarakan oleh berbagai institusi ; 3) Sains menyumbangkan nilai-nilai dan etika ; 4) saintis ikut ambil bagian dalam tata sosial masyarakat , baik sebagai spesialis maupun warga.

PEMBAHASAN
Pada dasarnya memaknai hakikat sains ditujukan untuk menyusun suatu kerangka berpikir mengenai bagaimana sains dapat digunakan untuk mendidik masyarakat agar menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan bijaksana. Sains dan teknologi ibarat satu mata uang dengan dua sisi, satu sisi mengandung hakikat sains (the nature of science) dan sisi lain mengandung makna teknologi (the meaning of technology). Hakikat sains mencakup tiga  aspek, yaitu produk (body of knowledge, prinsip, hukum, teori)), proses (metode ilmiah) dan sikap ilmiah.
Pandangan saintis mengenai dunia memberikan suatu pelajaran,  bahwa upaya mempelajari alam sekitar dapat dilakukan oleh siapapun, karena alam seisinya penuh dengan rahasia tak habis-habisnya. Sains merupakan suatu sistem yang dikembangkan oleh manusia untuk mengenali dunia beserta isinya namun memiliki keterbatasan memahami dunia secara komprehensif, terutama menyangkut hal-hal gaib.
Hakikat sains dapat dituangkan dalam kurikulum pendidikan sains, yaitu pengembangan  literasi sains. Pada konteks ini sains bukan dipandang hanya sekumpulan fakta, namun sains dapat bernilai dan bermanfaat bagi semua orang dalam kehidupannya.  Manfaat yang diperoleh bukan hanya menyangkut pemenuhan kebutuhan hidup, namun dalam pengembangan karakter dan mental warga dunia. Contohnya:

  • Meskipun inkuiri ilmiah  merupakan karakterisitik kerja saintis professional, setiap orang dapat berlatih inkuiri dan  berpikir  ilmiah mengenai banyak hal yang menarik dalam kehidupan sehari-hari dengan memperhatikan prinsip-prinsip utama pengembangan inkuiri ilmiah.
  • Melalui  inkuiri  ilmiah dapat dibudayakan sikap ilmiah seperti kejujuran, keingintahuan, skeptis, taat asas, kritis dan runut dalam berpikir, tekun, ulet dan penuh tanggung jawab .
  • Semakin luas dan semakin dalam seseorang mempelajari sains, semakin kecil ia merasa sebagai mahluk Allah SWT yang menciptakan alam semesta tak habis-habisnya. Einstein yang semula atheis, karena menekuni sains akhirnya mempercayai adanya Tuhan.
Gambar Ilustrasi


Senin, 08 Juli 2013

Cara Mengamati Reaksi Kimia

Tanggal terbit : 8 Juli 2013

Ciri dari terjadinya suatu reaksi kimia ada empat jenis, yaitu perubahan warna, perubahan suhu, timbulnya endapan dan timbulnya gas. Patut diingat jika tidak harus semua ciri tersebut muncul pada suatu reaksi kimia. Satu ciri saja  sudah cukup untuk emberitahu kita jika reaksi kimia sedang berlangsung.

1. Mengamati Perubahan Warna
Perubahan warna dapat kita amati dengan mudah, tapi jika warna yang dihasilkan bias maka kita bisa menggunakan bantuan jas lab warna putih untuk memudahkan kita dalam mengidentifikasi warna yang dihasilkan. Oleh alasan itu pula mengapa jas lab bagi orang kimia harus berwarna putih.


2. Mencium Gas
Pada saat melakukan pengamata terhadap gas yang ditimbulkan sebaiknya kita tidak terlalu berani menghirup gas yang terbentuk. Percayalah beberapa gas sangat merugikan kesehatan Anda jika terhirup terlalu banyak. Cara terbaik adalah dengan menghirup zat dari kejauhan, tetapi masih memungkinkan untuk hidung kita dapat mencium bau gas yang dihasilkan, lalu tangan kita mengibas-ngibaskan udara di sekitar tempat gas dihasilkan agar konsentrasi gas yang terhirup oleh hidung menjadi lebih sedikit.
3. Mengamati Endapan
Mengamati proses terjadinya endapan pada suatu reaksi kimia memang tergolong mudah. Tetapi jika endapan yang akan kita amati jumlahnya sedikit dan partikelnya sangat kecil tentulah kita akan mengalami kesulitan. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menyimpan alas atau kertas di bawah wadah yang sedang kita amati. Jika endapan berwarna terang maka kita dapat menaruh kertas gelap, dan jika warna endapan gelap maka kita bisa menaruh kertas terang sebagai alas.

4. Merasakan Perubahan Suhu
Kebanyakan siswa melakukan kesalahan yang cukup fatal ketika mengidentifikasi suhu dari suatu sampel. Beberapa diantaranya ada yang mencelupkan telunjuknya ke dalam sampel, tentu saja cara ini berbahaya. Cara yang paling mudah dan aman adalah dengan mendekatkan jari kita ke sampel dan tak perlu menyentuhnya. Jari kita cukup sensitif dalam merasakan perubahan suhu yang terjadi.

Catatan: Selengkapnya mengenai teknik dasar dalam praktikum klik link berikut: Teknik Dasar dalam Praktikum