Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sabtu, 17 November 2012

Model Pembelajaran Cooperative Learning

Oleh: Rida Farida
Tanggal terbit: 17 Nopember 2012

Secara sederhana cooperative learning atau belajar secara kooperatif merupakan penempatan beberapa siswa dalam kelompok kecil dan memberikan mereka sebuah atau beberapa tugas (Posamentier dalam Ditjen PMPTK, 2008:16).

Slavin, Abrani dan Chambers (dalam Suyanti, 2010:99) berpendapat bahwa belajar melalui kooperatif dapat dijelaskan dari beberapa perpspektif, yaitu perspektif motivasi, sosial, perkembangan kognitif dan prinsip elaborasi kognitif. Perspektif motivasi artinya bahwa penghargaan yang diberikan kepada kelompok memungkinkan setiap anggota kelompok akan saling membantu untuk mencapai keberhasilan kelompok.

Perspektif sosial artinya bahwa melalui koopertaif setiap siswa akan saling membantu dalam belajar karena mereka menginginkan semua anggota kelompok memperoleh keberhasilan.  Sedangkan, perspektif perkembangan kognitif artinya dengan adanya interaksi antara anggota kelompok dapat mengembangkan prestasi siswa untuk berfikir mengolah berbagai informasi. Elaborasi kognitif, artinya bahwa setiap siswa akan berusaha untuk memahami dan menimba informasi untuk menambah pengetahuan kognitifnya.

Dapat disimpulkan, bahwa Cooperative learning merupakan upaya pemberdayaan teman sejawat, meningkatkan interaksi antar siswa, serta hubungan yang saling menguntungkan antar mereka. Siswa dalam kelompok akan belajar mendengar ide atau gagasan orang lain, berdiskusi setuju atau tidak setuju, menawarkan, atau menerima kritikan yang membangun, dan siswa merasa tidak terbebani ketika ternyata pekerjaannya salah. Selain itu, penilaian yang dberikan merupakan penilaian kelompok yaitu berupa pemberian penghargaan atau reward kepada kelompok yang aktif selama pembelajaran. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika siswa bekerja dalam kelompok adalah sebagai berikut:


  1. Setiap anggota dalam kelompok harus merasa bagian dari tim dalam pencapaian tujuan bersama.
  2. Setiap anggota dalam kelompok harus menyadari bahwa masalah yang mereka pecahkan adalah masalah kelompok, berhasil atau gagal akan dirasakan oleh semua angota kelompok.
  3. Untuk pencapaian tujuan kelompok, semua siswa harus bicara atau diskusi satu sama lain.
  4. Harus jelas bahwa setiap kerja individu dalam kelompok mempunyai efek langsung terhadap keberhasilan kelompok.
Roger dan David Johnson (dalam Suyanti, 2010:101), menyatakan bahwa untuk mencapai hasil yang maksimal, terdapat lima unsur atau prinsip model pembelajaran kooperatif yang harus diterapakan, sebagai berikut:1) Ketergantungan positif; 2) Tanggung jawab perorangan; 3) Interaksi tatap muka 4) Partisipasi komunikasi antar anggota, dan ; 5) Evaluasi proses kelompok.

Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang dilandasi oleh teori belajar konstruktivisme (Rustaman, 2005:173). Melalui pendekatan konstruktivistik, dalam menerapkan pembelajaran kooperatif secara intensif, akan memudahkan siswa menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan dengan temannya (Slavin dalam Trianto, 2011:75)

Pada perkembangan selanjutnya, model pembelajaran cooperative learning terbagi menjadi beberapa model lainnya. tetapi tetap pada satu kaidah, yaitu adanya kerjasama antar individu dalam kelompok. Contoh dari perkembangan model cooperative learning  seperti model pembelajaran inquiri wheel, model pembelajaran 7E, model pembelajaran POE, model pembelajaran jigsaw, model pembelajaran group to group exchange, dll. 

 Gambar Ilustrasi Pembelajaran dengan Model Cooperative Learning

Daftar Pustaka
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. (2008).  Strategi Pembelajaran MIPA. Jakarta: Depdiknas.
Rustaman, Nuryani, dkk. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang : Universitas Negeri Malang (UM Press). 
Slavin. (2009). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek Cetakan keenam. Bandung: Nusa Media.
Suyanti, Retno Dwi. (2010). Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta : Graha Ilmu
Trianto. (2007). Model Pembelajaran terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Prestasi Pustaka.


0 komentar :

Posting Komentar

Ikutlah Berpartisipasi di www.RofaYuliaAzhar.com. Cukup dengan Memberikan Tanggapan atas Artikel Kami. Agar Kami dapat Meningkatkan Kualitas Artikel yang Kami Buat