Oleh: Rofa Yulia Azhar
Tanggal terbit: 10 Oktober 2014
Catatan: Posting ini dibuat berdasarkan jawaban yang pernah saya buat terhadap pertanyaan netizen di sini (klik untuk selengkapnya)
Anda juga dapat mengajukan pertanyaan seputar sains, pendidikan, gaya hidup dan juga cinta ke www.RofaYuliaAzhar.com dengan cara mengirim email ke rofa_neutron1990@yahoo.co.id.
Pertanyaan anda Insya Allah akan secepatnya dibalas.
Saya yakin akan banyak orang yang kebingungan dengan istilah karbon aktif. Apa sih karbon aktif itu? Kalau istilah "karbon" saja mudah dimengerti. Tapi ketika ditambah kata "aktif" tiba-tiba karbon menjadi barang yang keren, saintis banget. Mungkin ini karena efek komersialisasi iklan yang sering mengatakan "mengandung karbon aktif". Terutama iklan-iklan di facial foam (sabun pencuci muka). Tapi kita tidak mengerti kan apa itu karbon aktif?
Karbon secara sederhana adalah arang. Suatu benda yang berwarna hitam, rapuh dan sering dicuekan. Suatu arang dinamakan sebagai karbon aktif jika memenuhi syarat berikut ini:
- Mengandung sedikit zat pengotor
- Belum pernah digunakan sebelumnya. Sehingga masih berfungsi sebagaimana mestinya. Misalnya arang bekas digunakan penyaringan air kita gunakan lagi untuk yang lain.
- Memiliki luas permukaan yang luas (100 - 2.000 m²/g). Nah ini yang bingung bagaimana caranya? Tinggal haluskan saja toh? Itulah makanya kalau beli karbon aktif ukuran arangnya suka butiran kecil-kecil.
- Memiliki pori-pori yang kecil. Karbon aktif harus memiliki pori-pori yang kecil di setiap bagiannya agar daya serapnya semakin kuat. Saking kuatnya karbon aktif bisa menyerap 25-1000% dari berat karbon itu sendiri. Untuk mendapatkan arang seperti ini maka karbon aktif dibuat dengan cara membakar bahan (kayu, sampah organik, kuli kelapa, dll) pada kondisi yang kekurangan oksigen.
Lalu bagaimana cara membuat karbon aktif? Ada 2 cara untuk membuat karbon aktif.
1. Teknik Fisika
Bahan baku dipanaskan pada suhu yang cukup tinggi (600 – 900°C) pada kondisi kurang oksigen (biasanya di dalam tungku), kemudian pada suhu tinggi tersebut dialirkan media pengaktif seperti uap air dan CO₂.
2. Teknik Kimia
Bahan baku sebelum dipanaskan dicampur dengan bahan kimia tertentu seperti KOH, NaOH, K₂CO₃ dan lain sebagainya. Biasanya pengaktifan secara kimiawi tidak membutuhkan suhu tinggi seperti pada pengaktifan secara fisis, namun diperlukan tahap pencucian setelah diaktifkan untuk membuang sisa – sisa bahan kimia yang dipakai.
Contoh Karbon Aktif
Contoh Produk yang Menggunakan Karbon Aktif
PT Deltapuro Indonesia menyediakan Karbon Aktif yang terdiri dari dua jenis material yaitu Karbon Aktif Batubara (Coalbased) dan Karbon Aktif Batok Kelapa (Coconut Shell), baik produk lokal maupun import
BalasHapus